Lamongan: Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyatakan sekolah di wilayahnya siap menerapkan pembelajaran antikorupsi. Penerapan kurikulum itu diberlakukan mulai Tahun Ajaran 2019/2020.
"Pendidikan antikorupsi ini sebenarnya secara resmi sudah kami canangkan 2 Mei lalu melalui Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pendidikan Antikorupsi. Kalau ada daerah lain yang baru mau memulai, kami sudah mengaplikasikannya di sekolah," ungkap Bupati Lamongan Fadeli saat melakukan sidak di SMPN 1 Lamongan, Senin, 15 Juli 2019.
Fadeli mengungkap, buku teks sebagai perangkat pembelajaran sudah didistribusikan ke sekolah-sekolah oleh Dinas Pendidikan setempat. Seperti di SMPN 1 Lamongan, buku penunjang sudah siap digunakan.
Dia menjelaskan materi pembelajaran antikorupsi ini dimasukkan sebagai insersi implementasi dalam seluruh mata pelajaran mulai TK, SD, dan SMP.
Untuk SMP, mata pelajaran yang memasukkan nilai-nilai pembelajaran antikorupsi adalah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
"Ini penting sebagai bagian dari upaya Kami untuk membentuk karakter unggul generasi muda penerus bangsa," jelasnya.
Dia berharap orang tua tetap mengambil peran dalam pendidikan karakter anak. Karena itu dia memberi dispensasi kepada pegawai Pemkab Lamongan untuk hadir terlambat, khusus di hari pertama anaknya masuk sekolah.
"Agar orang tua juga paham dengan lingkungan sekolah. Paham dengan adanya pembelajaran nilai-nilai antikorupsi seperti ini," tambahnya.
Ada Sembilan nilai-nilai antikorupsi yang dimasukkan dalam mata pelajaran. Yakni kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, keberanian dan keadilan.
Guru dan siswa juga akan lebih mudah mempelajari nilai-nilai tersebut. Karena di setiap bukunya ditandai dengan font berwarna merah.
Lamongan: Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menyatakan sekolah di wilayahnya siap menerapkan pembelajaran antikorupsi. Penerapan kurikulum itu diberlakukan mulai Tahun Ajaran 2019/2020.
"Pendidikan antikorupsi ini sebenarnya secara resmi sudah kami canangkan 2 Mei lalu melalui Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pendidikan Antikorupsi. Kalau ada daerah lain yang baru mau memulai, kami sudah mengaplikasikannya di sekolah," ungkap Bupati Lamongan Fadeli saat melakukan sidak di SMPN 1 Lamongan, Senin, 15 Juli 2019.
Fadeli mengungkap, buku teks sebagai perangkat pembelajaran sudah didistribusikan ke sekolah-sekolah oleh Dinas Pendidikan setempat. Seperti di SMPN 1 Lamongan, buku penunjang sudah siap digunakan.
Dia menjelaskan materi pembelajaran antikorupsi ini dimasukkan sebagai insersi implementasi dalam seluruh mata pelajaran mulai TK, SD, dan SMP.
Untuk SMP, mata pelajaran yang memasukkan nilai-nilai pembelajaran antikorupsi adalah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
"Ini penting sebagai bagian dari upaya Kami untuk membentuk karakter unggul generasi muda penerus bangsa," jelasnya.
Dia berharap orang tua tetap mengambil peran dalam pendidikan karakter anak. Karena itu dia memberi dispensasi kepada pegawai Pemkab Lamongan untuk hadir terlambat, khusus di hari pertama anaknya masuk sekolah.
"Agar orang tua juga paham dengan lingkungan sekolah. Paham dengan adanya pembelajaran nilai-nilai antikorupsi seperti ini," tambahnya.
Ada Sembilan nilai-nilai antikorupsi yang dimasukkan dalam mata pelajaran. Yakni kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, keberanian dan keadilan.
Guru dan siswa juga akan lebih mudah mempelajari nilai-nilai tersebut. Karena di setiap bukunya ditandai dengan font berwarna merah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
