medcom.id, Pontianak: Iring-iringan pengantin mendadak memenuhi ruas Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat. Mereka adalah peserta Festival Arakan Pengantin dalam rangka menyambut HUT ke-246 Pontianak.
Ada delapan rombongan arak-arakan pengantin. Peserta Festival Arakan Pengantin dilepas Wali Kota Pontianak Sutarmidji dan Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dari halaman Museum Negeri Provinsi Kalbar menuju Masjid Raya Mujahidin.
Masing-masing rombongan terdiri dari sepasang pengantin, orang tua pengantin, pembawa pohon manggar dan telok, musik tanjidor, serta pembawa barang-barang hantaran dari calon pengantin pria. Festival Arakan Pengantin ini lebih kepada melestarikan kreasi pengantin Melayu Pontianak.
"Bagaimana mengkreasikan pakaian pengantin tetap berciri dan berpenampilan tradisional, tapi kelihatan modern. Sehingga, menjadi daya tarik tersendiri," kata Sutarmidji di halaman Museum Negeri Provinsi Kalbar di Pontianak, Minggu 15 Oktober 2017.
Kreasi barang hantaran yang dibawa rombongan menjadi daya pikat tersendiri. beberapa sudah jarang ditemui pada arakan pengantin sesungguhnya. Semua dikemas dengan rapi, unik dan menarik.
Berbagai pernak-pernik yang dikenakan pengantin juga cukup mencuri perhatian. "Mulai dari sepatu sampai jamang (perhiasan), itu semua bisa dikreasikan," tambah Sutarmidji.
Slamet Joesoef Alkadrie, salah satu juri, menjelaskan, ada tiga hal yang dinilai dalam Festival Arakan Pengantin ini. Masing-masing yaitu tempat sirih, bokor uang asap, dan mahar berupa perhiasan atau cincin kawin.
Saat pengumuman pemenang, utusan Bank Kalbar berhasil meraih juara pertama. Sedangkan, juara 2 dati Pontianak Utara dan Pontianak Timur meraih juara 3.
medcom.id, Pontianak: Iring-iringan pengantin mendadak memenuhi ruas Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat. Mereka adalah peserta Festival Arakan Pengantin dalam rangka menyambut HUT ke-246 Pontianak.
Ada delapan rombongan arak-arakan pengantin. Peserta Festival Arakan Pengantin dilepas Wali Kota Pontianak Sutarmidji dan Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dari halaman Museum Negeri Provinsi Kalbar menuju Masjid Raya Mujahidin.
Masing-masing rombongan terdiri dari sepasang pengantin, orang tua pengantin, pembawa pohon manggar dan telok, musik tanjidor, serta pembawa barang-barang hantaran dari calon pengantin pria. Festival Arakan Pengantin ini lebih kepada melestarikan kreasi pengantin Melayu Pontianak.
"Bagaimana mengkreasikan pakaian pengantin tetap berciri dan berpenampilan tradisional, tapi kelihatan modern. Sehingga, menjadi daya tarik tersendiri," kata Sutarmidji di halaman Museum Negeri Provinsi Kalbar di Pontianak, Minggu 15 Oktober 2017.
Kreasi barang hantaran yang dibawa rombongan menjadi daya pikat tersendiri. beberapa sudah jarang ditemui pada arakan pengantin sesungguhnya. Semua dikemas dengan rapi, unik dan menarik.
Berbagai pernak-pernik yang dikenakan pengantin juga cukup mencuri perhatian. "Mulai dari sepatu sampai jamang (perhiasan), itu semua bisa dikreasikan," tambah Sutarmidji.
Slamet Joesoef Alkadrie, salah satu juri, menjelaskan, ada tiga hal yang dinilai dalam Festival Arakan Pengantin ini. Masing-masing yaitu tempat sirih, bokor uang asap, dan mahar berupa perhiasan atau cincin kawin.
Saat pengumuman pemenang, utusan Bank Kalbar berhasil meraih juara pertama. Sedangkan, juara 2 dati Pontianak Utara dan Pontianak Timur meraih juara 3.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)
