Dalam pidato di Sidang Majelis Umum ke-78 PBB di New York, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, yang juga ketua Dewan Kedaulatan Sudan, mengklaim bahwa RSF telah membawa ribuan tentara bayaran untuk berperang selama lima bulan.
"Saya mendesak komunitas internasional untuk mempertimbangkan kelompok ini, RSF, sebagai kelompok teroris. Kami juga mendokumentasikan bahwa kelompok ini telah membawa ribuan tentara bayaran untuk berperang bersama mereka, dan ini akan menimbulkan konsekuensi serius di kawasan," kata Burhan, dikutip dari AA, Jumat, 22 September 2023
Tanpa menyebutkan nama, ia juga menuduh beberapa negara regional dan internasional telah mendukung RSF.
Kendati menyerukan pelabelan grup teroris, Burhan juga mengindikasikan keterbukaan militer Sudan untuk bernegosiasi berdasarkan dialog nasional antar partai politik.
Ketua RSF Mohamed Hamdan Dagalo atau Hemedti, sebelumnya pernah mengatakan bahwa dirinya bersedia mengakhiri perang dan berupaya mencapai solusi perdamaian.
Dalam rekaman pidato PBB pada Kamis lalu, Hemedti menuduh rezim lama Presiden Omar al-Banshir telah mengendalikan militer. Ia juga mengeklaim bahwa beberapa kelompok ekstremis berperang dengan angkatan bersenjata Sudan untuk mengembalikan rezim lama.
Lebih dari 4 juta orang terpaksa mengungsi dan ribuan lainnya tewas sejak perang saudara pecah di Sudan pada April tahun ini. (Hillary Sitohang)
Baca juga: Serangan Udara di Sudan, 40 Warga Sipil Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
