Netanyahu juga mempekerjakan kembali menteri pertahanan yang pemecatannya pernah ia umumkan bulan lalu.
Bentrokan hebat, penembakan, serangan roket, dan serangan menabrak mobil telah merusak periode ketika bulan suci Ramadan bertepatan dengan Paskah Yahudi dan Paskah Kristen.
Korban tewas terbaru adalah remaja asal Palestina dan seorang ibu berkebangsaan Inggris-Israel yang telah menjadi korban tewas dalam penembakan di Tepi Barat, yang juga menewaskan dua putrinya.
Sehari setelah polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, lebih dari 30 roket ditembakkan dari tanah Lebanon ke Israel. Angkatan bersenjata Israel mengatakan bahwa serangan tersebut kemungkinan besar dilakukan oleh kelompok Hamas.
Israel kemudian mengebom Jalur Gaza dan selatan Lebanon, menargetkan "infrastruktur teroris" yang, menurut mereka, merupakan milik Hamas.
"Kami tidak akan membiarkan teroris Hamas untuk menetap di Lebanon," kata Netanyahu, dikutip dari AFP, Selasa, 11 April 2023.
Aksi kekerasan antara Israel dan Palestina telah meningkat sejak pemerintahan Netanyahu berkuasa, yang merupakan koalisi dengan partai-partai Yahudi sayap kanan dan ultra-Ortodoks.
Menhan Israel Yoav Gallant menjadi salah satu korban politik. Ia diberhentikan oleh Netanyahu setelah meminta penghentian proses legislasi di Israel bulan lalu. Namun, Netanyahu kini telah mengembalikan posisi Yoav Gallant sebagai menteri pertahanan .
Dalam konferensi persnya, Netanyahu mengatakan bahwa ia dan Gallant memiliki "perselisihan berat," tetapi ia telah memutuskan untuk melupakan masa lalu tersebut. "Gallant tetap di posisinya dan kami akan terus bekerja sama untuk keselamatan warga Israel," tambahnya.
Sementara itu, di Tel Aviv, beberapa ratus pengunjuk rasa turun ke jalan untuk mengecam pemerintah dan mengutuk pidato perdana menteri. (Vania Augustine Dilia)
Baca juga: Netanyahu Minta Biden Menjauh dari Politik Internal Israel
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
