Damaskus: Pertahanan udara Suriah mencegat dan melawan serangan Israel yang diarahkan ke Damaskus, ibu kota dari negara tersebut.
Dilansir dari AhlulBayt News Agency, Rabu, 9 Februari 2022, kabar ini dilaporkan melalui siaran televisi Lebanon, al-Mayadeen yang mengutip sumber-sumber lokal Suriah.
“Sistem pertahanan udara milik Suriah berhasil menghancurkan sebagian besar peluru di udara,” laporan dari al-Mayadeen itu.
“Belum diketahui dampak kerusakan material yang disebabkan oleh serangan itu,” imbuh laporan tersebut.
Pihak militer Israel mengatakan, salah satu rudal Suriah ditembak keluar dari wilayah udara Suriah, kemudian meledak di atas langit wilayah teritorial hingga memicu bunyi sirene di sana.
Suriah dan rezim Israel secara teknis berada dalam keadaan berperang karena pendudukan Israel dari 1967 hingga kini di Dataran Tinggi Golan di wilayah Suriah.
Rezim Israel mempertahankan pendudukan militer yang signifikan di wilayah itu. Pendudukan ini digunakan sebagai satu dari sekian landasan untuk melancarkan serangan terhadap tanah Suriah.
Serangan demi serangan kian bertambah dalam hal skala dan frekuensi sejak 2011, ketika Suriah menghadapi ancaman terorisme yang didukung oleh sejumlah pihak asing.
Tel Aviv mengklaim bahwa serangannya ditargetkan kepada pasokan yang mengarah untuk gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah. Namun, serangan itu berulang kali menargetkan peralatan militer Suriah dan sekutunya. (Kaylina Ivani)
Dilansir dari AhlulBayt News Agency, Rabu, 9 Februari 2022, kabar ini dilaporkan melalui siaran televisi Lebanon, al-Mayadeen yang mengutip sumber-sumber lokal Suriah.
“Sistem pertahanan udara milik Suriah berhasil menghancurkan sebagian besar peluru di udara,” laporan dari al-Mayadeen itu.
“Belum diketahui dampak kerusakan material yang disebabkan oleh serangan itu,” imbuh laporan tersebut.
Pihak militer Israel mengatakan, salah satu rudal Suriah ditembak keluar dari wilayah udara Suriah, kemudian meledak di atas langit wilayah teritorial hingga memicu bunyi sirene di sana.
Suriah dan rezim Israel secara teknis berada dalam keadaan berperang karena pendudukan Israel dari 1967 hingga kini di Dataran Tinggi Golan di wilayah Suriah.
Rezim Israel mempertahankan pendudukan militer yang signifikan di wilayah itu. Pendudukan ini digunakan sebagai satu dari sekian landasan untuk melancarkan serangan terhadap tanah Suriah.
Serangan demi serangan kian bertambah dalam hal skala dan frekuensi sejak 2011, ketika Suriah menghadapi ancaman terorisme yang didukung oleh sejumlah pihak asing.
Tel Aviv mengklaim bahwa serangannya ditargetkan kepada pasokan yang mengarah untuk gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah. Namun, serangan itu berulang kali menargetkan peralatan militer Suriah dan sekutunya. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
