Keenam bangkai singa ditemukan di area taman dengan beberapa organ tubuh yang hilang. Otoritas Hewan Liar Uganda (UWA) pun menduga keenamnya telah menjadi korban serangan racun yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab.
"Kami terpukul atas kematian enam singa di taman nasional. Singa-singa ini unik karena memiliki kemampuan untuk memanjat pohon," ucap pernyataan resmi UWA, dilansir dari laman Gulf Today pada Minggu, 21 Maret 2021.
Baca: Rusa Langka Bertanduk Tiga Ditemukan di AS
Investigasi kematian keenam singa telah diluncurkan. Sebuah tim dari UWA berkoordinasi dengan kepolisian lokal untuk menentukan apa yang sebenarnya menimpa keenam singa tersebut.
"Karena beberapa organ tubuh keenam singa ini hilang, kami belum dapat mengesampingkan kemungkinan adanya perdagangan hewan liar ilegal," kata manajer komunikasi UWA, Bashir Hangi.
Taman Nasional Queen Elizabeth di Uganda berbatasan dengan Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) dan Taman Nasional Virunga, sebuah habitat yang dihuni gorila gunung langka. Sejumlah grup bersenjata diketahui beroperasi di taman nasional tersebut.
Februari lalu, Duta Besar Italia untuk RD Kongo tewas dalam penyergapan kelompok bersenjata dengan Taman Nasional Virunga. Pada April 2019, seorang turis Amerika Serikat dan pemandu wisatanya diculik sekelompok orang di Taman Nasional Queen Elizabeth.
Kasus racun berujung kematian singa sudah beberapa kali terjadi di Taman Nasional Queen Elizabeth. Pada April 2018, sebelas singa, termasuk delapan anaknya, ditemukan tewas dalam kasus serangan racun. Pada Mei 2010, lima singa juga mati dalam insiden serupa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
