Zelensky membuat klaim tersebut dalam pidatonya di pertemuan gabungan Kongres Amerika Serikat (AS) pada Rabu lalu. Pejabat Iran membantah tuduhan itu dan memperingatkan 'kesabaran' mereka dalam menghadapi tuduhan seperti itu tidak ada habisnya.
"Zelensky sebaiknya tahu bahwa kesabaran strategis Iran atas tuduhan tidak berdasar seperti itu tidak ada habisnya,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani, dalam pesan yang diunggah di situs Kementerian tersebut.
Kanaani menambahkan, Zelensku harus menarik pelajaran dari nasib beberapa pemimpin politik lain yang 'puas' dengan dukungan AS.
Dilansir dari New York Post, Jumat, 23 Desember 2022, Zelensky menuding Rusia memiliki sekutu 'genosida' di Iran. Menurutnya, hal tersebut terlihat dari lanjutan serangan udara Moskow terhadap infrastruktur Ukraina.
"Ketika Rusia tidak dapat mencapai kota-kota kita dengan artilerinya, ia mencoba untuk menghancurkannya dengan serangan rudal," kata Zelensky kepada anggota Parlemen Kongres. Ia meminta bantuan lebih banyak dari Negeri Paman Sam untuk membantu mereka dalam perang.
"Ketika Rusia tidak dapat mencapai kota-kota kita dengan artilerinya, ia mencoba untuk menghancurkannya dengan serangan rudal," ucap Zelensky.
"Drone mematikan Iran, yang dikirim ke Rusia dalam jumlah ratusan, menjadi ancaman bagi infrastruktur penting kami," sambung dia.
Ia menyamakannya dengan cara teroris menemukan sekutu lain. "Ini hanya masalah waktu kapan mereka akan menyerang sekutu (AS) yang lain jika kita tidak menghentikan mereka sekarang," imbuh Zelensky.
Oktober lalu, Gedung Putih menuduh Iran menjual sekitar seribu drone kamikaze Shahed-136 ke Rusia. Menurut pejabat AS, puluhan drone sudah dikerahkan di seluruh Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
