"Jumlah pasti korban yang terkubur reruntuhan belum dapat dipastikan," ucap Ismael Tissou, juru bicara Perusahaan Sumber Daya Mineral Sudan, dilansir dari Al Jazeera.
Selasa kemarin, pihak perusahaan mengatakan via Facebook bahwa tambang yang roboh dan sudah ditutup itu berlokasi di desa Fuja di En Nahud, sekiar 700 kilometer dari ibu kota Khartoum.
Media lokal melaporkan bahwa beberapa lorong di tambang emas Darsaya itu roboh. Selain menewaskan 38 orang, setidaknya delapan lainnya terluka dalam insiden tersebut.
Serangkaian foto dari pihak perusahaan memperlihatkan warga desa berkumpul di lokasi kejadian. Dua alat berat terlihat mengeruk material tanah dalam mencari kemungkinan tambahan jasad dan penyintas.
Beberapa foto lainnya memperlihatkan warga desa bersiap mengubur para korban tewas.
Menurut keterangan perusahaan, tambang Darsaya sudah ditutup sebelum kejadian. Pasukan keamanan disiagakan di sana dalam memastikan tidak ada orang yang masuk ke sana. Namun saat petugas keamanan sudah tidak lagi ada di sana, sejumlah pekerja tambang tradisional nekat masuk ke tambang tersebut.
Insiden tambang roboh sering terjadi di Sudan, di mana standar keamanan secara umum diabaikan atau kurang ditegakkan.
Baca: Puluhan Penambang Emas Ilegal di Aceh Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
