Dalam pernyataan yang dikirim kepada The New Arab, DCI mengatakan bahwa 61 anak-anak Palestina tewas di tangan militer Israel di Jalur Gaza dan 16 lainnya di Tepi Barat serta Yerusalem Timur.
Baca: Seorang Warga Palestina dan Israel Tewas dalam Penembakan di Yerusalem
Jika dihitung dari tahun 2000 hingga kini, lanjut DCI, pasukan Israel telah membunuh sekitar 2.200 anak-anak Palestina.
"Militer Israel menggunakan kekuatan mematikan secara sengaja yang tidak dibenarkan di bawah hukum internasional," kata laporan DCI.
Di bawah hukum internasional, kekuatan mematikan hanya dapat dibenarkan di bawah situasi yang mengancam jiwa atau berpotensi menimbulkan cedera berat.
DCI mengatakan investigasi dan bukti-bukti yang dikumpulkannya selama ini mengindikasikan bahwa pasukan Israel menggunakan kekuatan mematikan terhadap anak-anak Palestina di bawah situasi yang dapat dikategorikan sebagai tindakan di luar hukum atau pembunuhan berencana.
Dari Oktober 2015 hingga Oktober 2021, DCI mendokumentasikan penahanan 41 anak-anak Palestina di penjara Israel di bawah perintah detensi. Saat ini, empat dari mereka masih berada di bawah detensi administratif.
"Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang secara sistematis menahan dan memproses hukum anak-anak di pengadilan militer, yang sama sekali tidak memiliki keadilan dasar," tutur DCI.
"Pada setiap tahunnya, Israel menangkap dan memproses hukum 500 dan 700 anak-anak Palestina di pengadilan militer," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
