Pesawat tipe Antonov-26 buatan era Uni Soviet jatuh tak lama usai lepas landas dari Bandara Internasional Juba. Semua orang di dalam pesawat dipastikan meninggal dunia.
"Korban tewas terdiri dari satu warga Sudan Selatan, dua Sudan, dan dua Ukraina," kata David Subek, kepala Otoritas Penerbangan Sipil Sudan Selatan, kepada AFP, Rabu, 3 November 2021.
Kargo yang dibawa kapal tersebut diketahui berupa 28 barel bahan bakar minyak untuk keperluan WFP di Maban, sebuah distrik di Sudan Selatan yang menampung lebih dari 100 ribu pengungsi.
Palang Merah Sudan Selatan mengatakan, petugas darurat telah mengevakuasi lima jenazah korban yang "sudah begitu terbakar hingga tak dapat dikenali lagi."
"Semua korban terbakar. Kondisinya memprihatinkan," kata Direktur Jenderal Bandara Internasional Juba, Kur Kuol.
Sudan Selatan meraih kemerdekaan di tahun 2011, dan sejak saat itu terus dilanda krisis ekonomi dan politik. Salah satu negara termuda di dunia itu kekurangan infrastruktur transportasi yang memadai.
Maret lalu, Presiden Sudan Selatan Salva Kiir memerintahkan penangguhan sebuah maskapai setelah salah satu pesawatnya jatuh di wilayah timur, menewaskan total 10 orang yang ada di dalamnya.
Baca: 10 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan
Agustus tahun lalu, pesawat dari perusahaan lokal South West Aviation jatuh di Sudan Selatan, menewaskan empat penumpang dan tiga kru.
Pada 2017, 37 orang berhasil selamat secara mengejutkan setelah pesawat mereka menabrak mobil pemadam kebakaran di landasan pacu di Wau, Sudan Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
