"Hanya dehumanisasi mendalam terhadap warga Palestina di Gaza yang akan memungkinkan Pemerintah mana pun melihat anak-anak yang terluka parah sebagai ancaman keamanan dan membiarkan mereka mati," kata Francesca Albanese di X, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis 4 Juli 2024.
"Rakyat Jerman, sesama warga Eropa, sesama manusia - tolong, bangun,” desaknya.
Pernyataannya muncul setelah dilaporkan bahwa dokter Jerman mengatur evakuasi 32 anak yang terluka parah dari Gaza, tetapi pemerintah telah menundanya selama berbulan-bulan. Pemerintah Jerman bahkan tidak memberikan visa bagi anggota keluarga mereka karena dugaan masalah keamanan.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok Palestina, Hamas.
Hampir 38.000 warga Palestina telah tewas sejak saat itu, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan sekitar 87.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari delapan bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terbarunya memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
