"Hanya bantuan kemanusiaan dan bahan bakar yang akan diizinkan melewati perlintasan Kerem Shalom," ucap keterangan resmi Kementerian Pertahanan Israel, dikutip dari laman Haaretz, Selasa 11 Agustus 2020.
"Penutupan dilakukan karena adanya sejumlah serangan yang melanggar kedaulatan Israel," sambaungnya.
Setelah situasi di Israel dan Gaza relatif tenang dalam beberapa bulan terakhir karena adanya pandemi virus korona (covid-19), ketegangan kembali terjadi belakangan ini.
Sejumlah balon yang diisi gas mudah terbakar diterbangkan dari Gaza ke Israel. Hal tersebut membuat warga Israel yang tinggal dekat perbatasan Gaza ketakutan.
Dalam sepekan terakhir, pasukan Israel telah menyerang beberapa target kelompok Hamas di Gaza. Serangan tersebut merupakan salah satu respons Israel atas pengiriman balon berisi bahan mudah terbakar.
Pengiriman balon mudah terbakar sudah dimulai sekitar 1,5 tahun lalu, saat ratusan warga Gaza menggelar unjuk rasa rutin di dekat perbatasan Israel setiap hari Jumat.
Aksi mengirim balon mulai menurun beberapa pekan sebelum munculnya covid-19. Setelah covid-19 menyebar di Israel dan juga wilayah Palestina, pengiriman balon berhenti sepenuhnya. Serangan roket dari Gaza ke Israel juga jarang terjadi di tengah pandemi.
Namun dalam beberapa hari terakhir, sejumlah balon dikirim dari Gaza. Balon itu memicu ledakan dan juga api yang membakar area hutan serta pertanian Israel.
Menurut Otoritas Lingkungan Hidup dan Pertamanan Israel, sekitar 101 hektare lahan rusak akibat balon yang terbang dari arah Gaza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
