Parasut yang dipasangkan ke bantuan kemanusiaan tidak mengembang sempurna saat dijatuhkan di Jalur Gaza, 8 Maret 2024. (AFP)
Parasut yang dipasangkan ke bantuan kemanusiaan tidak mengembang sempurna saat dijatuhkan di Jalur Gaza, 8 Maret 2024. (AFP)

Miris! 5 Warga Gaza Tewas Tertimpa Bantuan yang Dikirim dari Udara

Willy Haryono • 09 Maret 2024 11:13
Gaza: Lima orang tewas dan 10 lainnya terluka setelah parasut yang diikatkan ke paket bantuan kemanusiaan yang dikirim via udara gagal terbuka di Jalur Gaza. Alhasil, paket bantuan itu pun jatuh menimpa sejumlah warga sipil yang sedang menanti bantuan makanan di kamp pengungsi Shati.
 
Mengutip dari laman Hindustan Times pada Sabtu, 9 Maret 2024, para korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Al-Shifa usai kejadian.
 
Meski militer Yordania dan Amerika Serikat (AS) membantah bahwa pesawat mereka terlibat dalam kematian tersebut, diyakini bahwa bantuan kemanusiaan ini disalurkan lewat kemitraan dengan Belgia, Mesir, Prancis, dan Belanda, menurut laporan kantor berita AFP.

Menyusul insiden di kamp Shati, kantor media pemerintah Gaza mengecam bantuan udara dengan menyebutnya "tidak berguna" dan hanya merupakan "propaganda mencolok ketimbang layanan kemanusiaan." Pihaknya menyerukan adanya peningkatan jumlah bantuan makanan yang disalurkan ke Gaza melalui perbatasan darat.
 
"Kami sebelumnya telah memperingatkan bahwa (bantuan udara) menimbulkan ancaman bagi kehidupan warga di Jalur Gaza, dan inilah yang terjadi hari ini ketika parsel bantuan jatuh menimpa kepala warga," kata kantor pemerintah Gaza.

Bantuan Kemanusiaan via Udara

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pengiriman bantuan melalui udara di Gaza atau usulan koridor bantuan maritim tidak dapat menggantikan pengiriman melalui darat. PBB telah mendesak agar lebih banyak truk diizinkan mencapai Gaza melalui lebih banyak penyeberangan perbatasan.
 
Sementara itu, Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Jumat kemarin menyatakan harapan bahwa koridor maritim dapat dibuka pada Minggu mendatang, meski rincian penting dari operasi yang direncanakan masih belum jelas.

Perang Israel-Hamas

Perang antara Israel dan Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023. Perang dimulai setelah Hamas melancarkan serangan kilat yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel. Sejak itu, Israel melancarkan serangan balasan yang telah menewaskan lebih dari 30.000 orang.
 
Lima bulan setelah perang, tim negosiator dari Palestina, Qatar dan Mesir berusaha mencapai gencatan senjata selama 40 hari menjelang bulan Ramadan.
 
Gencatan senjata sementara juga akan memungkinkan beberapa sandera yang ditangkap Hamas untuk dibebaskan dengan ditukar pembebasan sejumlah tahanan Palestina. Gencatan senjata juga memungkinkan peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan