Menurutnya, senjata tersebut digunakan untuk menyerang Irak dan Suriah lewat aksi bom bunuh diri.
Nasrallah adalah orang tertinggi di parpol Hizbullah yang berkuasa di Lebanon, sebuah kelompok yang didukung Iran. Iran dan Arab Saudi selama ini dikenal sebagai dua negara yang sering berseteru.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Pernyataan Nasrallah disampaikan lewat pidato yang disiarkan di televisi Lebanon pada Senin, 3 Januari 2022. Ia bahkan menuduh Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, sebagai otak dari ideologi ekstrem ISIS.
Baca juga: Hizbullah Serang Sistem Pertahanan Udara Israel di Pegunungan Suriah
"Yang Mulia (Raja Salman) adalah teroris yang mengekspor ideologi ISIS ke seluruh dunia," kata Nasrallah, dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 4 Januari 2022.
"Ia merupakan teroris yang mengirim ribuan warga Arab Saudi melakukan operasi aksi bom bunuh diri di Suriah dan Irak," lanjutnya.
Ia juga melihat persekutuan antara Negeri Petro Dolar dengan Amerika Serikat (AS) sebagai lambang kehancuran, terutama untuk Yaman. Terlebih, Arab Saudi saat ini menjadi pemimpin koalisi militer negara Arab yang menggempur Yaman utara yang dikuasai pemberontak Houthi.
Oktober lalu, Arab Saudi menarik duta besar dari Lebanon. Langkah itu diikuti sejumlah negara Arab lainnya seperti Uni Emirat Arab dan Kuwait.