Melansir dari laman ifpnews, Senin, 6 Maret 2023, Raisi mengeluarkan perintah tegas kepada jajarannya untuk menindaklanjuti masalah peracunan ini, yang disebutnya sebagai salah satu plot baru musuh Iran.
Raisi tidak mengelaborasi mengenai siapa atau apa sebenarnya musuh yang dimaksud.
Berbicara dalam rapat kabinetnya pada hari Minggu kemarin, Raisi menyinggung laporan intelijen dan survei tentang peracunan ratusan siswi di berbagai kota di Iran.
"Ini adalah plot baru musuh yang bertujuan mengintimidasi para murid, anak-anak, dan orang tua mereka. Ini adalah kejahatan yang tidak manusiawi," tegas Raisi.
Ia menekankan perlunya menangani isu ini hingga tuntas, dan memerintahkan jajaran terkait untuk segera meredakan kekhawatiran di tengah masyarakat, terutama di kalangan orang tua yang memiliki anak perempuan.
"Kejahatan ini adalah bagian lain dari rantai plot musuh yang bertujuan menciptakan ketegangan di masyarakat, mengganggu opini publik serta menakut-nakuti anak-anak di negara ini," sebut Raisi.
"Akar masalah perlu diidentifikasi dan ditangani secara serius," sambungnya.
Sejak November 2022, beberapa siswi di Iran telah melaporkan gejala keracunan saat bersekolah. Dalam kebanyakan kasus, para siswi mengalami gangguan pernapasan, mual, kelelahan dan pusing, dengan beberapa di antaranya hingga harus dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Ratusan Siswi di Iran Tiba-Tiba Jatuh Sakit, Ada Dugaan 'Serangan Racun'
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
