The Aviation Herald melaporkan bahwa dua pilot Ethiopian Airlines diduga tertidur saat pesawat sedang berada di ketinggian 11.000 meter. Keduanya sempat tidak merespons panggilan menara pengawas.
Masih dari keterangan situs tersebut, kedua pilot akhirnya terbangun oleh alarm di dalam kokpit saat pesawat sudah melewati titik awal pendaratan.
"Setelah hampir 30 menit, alarm membangunkan kru, yang kemudian mulai mengendalikan kembali pesawat untuk mendarat dengan aman di landasan pacu," lapor The Aviation Herald dan dikutip Brisbane Times, Minggu, 21 Agustus 2022.
Maskapai Ethiopian Airlines tidak mengonfirmasi apakah kedua pilot mereka memang tertidur saat terbang. Pihak maskapai hanya mengatakan bahwa beberapa kru terkait telah ditangguhkan selama berjalannya investigasi.
"Aksi korektif akan diambil berdasarkan hasil dari investigasi," ucap Ethiopian Airlines.
Ethiopian Airlines adalah maskapai terbesar di Afrika, yang mengoperasikan 138 pesawat ke hampir 130 destinasi di seluruh dunia. Pada 2020, Ethiopian Airlines mengangkut lebih dari 9,6 juta penumpang.
Insiden pada Senin kemarin itu merupakan penerbangan dari Khartoum menuju Addis Ababa, sebuah rute yang biasanya memakan waktu dua jam. Tidak disebutkan ada berapa banyak penumpang dalam pesawat tersebut, namun Boeing 737-800 diketahui memiliki kapasitas hingga 189 orang.
Berkomentar via Twitter mengenai insiden terbaru, pakar penerbangan Alex Macheras menyebutnya sebagai "pengingat bahwa kelelahan pilot sudah semakin sering terjadi, yang merupakan masalah dalam spektrum maskapai, dan juga ancaman besar terhadap keselamatan transportasi udara."
Baca: Ikuti Prosedur, Pilot Ethiopian Tidak Dapat Kendalikan Pesawat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
