"Jeda taktis" yang diumumkan militer Israel, yang berlaku di jalan sepanjang sekitar 12 kilometer di daerah Rafah, jauh dari implementasi gencatan senjata lengkap di Gaza yang selama ini diupayakan masyarakat internasional, termasuk sekutu utama Israel, Amerika Serikat.
Jika jeda taktis ini bertahan, maka berhentinya pertempuran untuk sementara dapat membantu mengatasi sebagian kebutuhan mendesak warga Palestina yang telah meningkat lebih jauh dalam beberapa pekan terakhir.
Melansir dari France 24, tentara Israel mengatakan jeda akan dimulai pukul 08.00 pagi waktu setempat dan tetap berlaku hingga 19.00. Dikatakan jeda akan berlangsung setiap hari hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Jeda tersebut ditujukan untuk memungkinkan truk bantuan mencapai persimpangan Kerem Shalom menuju Gaza. Titik penyeberangan tersebut mengalami kemacetan sejak pasukan darat Israel memasuki Rafah pada awal Mei.
COGAT, badan militer Israel yang mengawasi distribusi bantuan di Gaza, mengatakan bahwa rute tersebut akan meningkatkan aliran bantuan ke bagian lain Gaza, termasuk Khan Younis, Muwasi, dan Gaza tengah. Gaza utara yang dilanda bencana, yang merupakan target awal perang, dilayani oleh barang-barang yang masuk dari penyeberangan di utara.
Militer Israel mengatakan jeda tersebut terjadi setelah diskusi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan badan-badan bantuan internasional.
Baca juga: UNRWA: 50.000 Anak Gaza Butuh Penanganan Malnutrisi Akut
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
