"Semua warga UEA yang sudah divaksinasi lengkap akan diwajibkan menerima suntikan vaksin booster, jika memang memenuhi syarat, untuk bepergian (ke luar negeri)," ujar keterangan otoritas UEA melalui kantor berita WAM, Minggu, 2 Januari 2021.
Protokol terbaru ini dikeluarkan oleh Otoritas Krisis Darurat dan Manajemen Bencana bersama Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UEA.
"Mereka yang secara medis tidak bisa menerima vaksin Covid-19 tidak akan terkena aturan ini," sebut WAM.
Pengecualian juga berlaku bagi kasus-kasus kemanusiaan serta individu yang bepergian untuk tujuan medis atau perawatan kesehatan tertentu.
Hingga pertengahan November 2021, tingkat vaksinasi Covid-19 di UEA sudah hampir mencapai 100 persen. Menurut data Otoritas Manajemen Krisis dan Bencana Nasional (NCEMA) kala itu, lebih dari 99 persen warga UEA telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.
Data NCEMA memperlihatkan bahwa 99,06 persen dari total 10 juta penduduk UEA telah menerima dosis pertama Covid-19. Sementara untuk vaksinasi lengkap dua dosis, angkanya mencapai 89,26 persen.
NCEMA mengatakan, semua warga UEA yang ingin menghadiri acara atau perkumpulan apapun, harus menyerahkan hasil negatif tes PCR, sekitar 96 jam sebelum Hari H. Pemakaian masker tetap diwajibkan untuk aktivitas di dalam ruangan atau area-area padat pengunjung.
Semua pengunjung acara di UEA akan menjalani pemeriksaan suhu tubuh, dan mereka semua diwajibkan menjaga jarak fisik hingga 1,5 meter. Aturan ini tidak berlaku bagi individu dari keluarga yang sama.
Baca: Luar Biasa! Tingkat Vaksinasi Covid-19 di UEA Hampir 100 Persen
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
