Serangan ini, terjadi di kamp militer di kota Hawadley, dilaporkan menewaskan sejumlah orang. Pada Oktober 2022, Tentara Nasional Somalia (SNA) merebut kamp tersebut dari tangan al-Shabaab.
Berbicara di radio nasional, panglima militer Somalia Odowaa Yusuf Rage mengatakan bahwa lima tentara, termasuk seorang perwira senior, tewas dalam serangan al-Shabaab. Sementara menurut komandan milisi klan di dekat Hawadley, jumlah korban tewas mencapai 11 orang.
"Para militan meledakkan sebuah mobil yang diisi bahan peledak di luar kamp, sekitar 60 kilometer dari utara Mogadishu. Setelah itu, para militan bersenjata menyerbu kompleks tersebut," ucap saksi mata dan pejabat keamanan, seperti dikutip dari AFP, Selasa, 17 Januari 2023.
Al-Shabaab, grup terafiliasi al-Qaeda di Somalia yang menguasai sebagian besar pedesaan, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu melalui saluran komunikasinya.
Baca juga: Dua Bom Mobil Meledak di Somalia, 10 Orang Tewas
Sementara itu, Pemerintah Somalia telah mengumumkan "kemenangan bersejarah" atas al-Shabaab setelah militer nasional menguasai kota strategis Haradhere di negara bagian Galmudug tengah.
Dalam beberapa bulan terakhir, tentara dan milisi klan lokal telah merebut kembali sebagian wilayah di negara bagian Galmudug dan Hirshabelle dalam operasi yang didukung serangan udara Amerika Serikat serta pasukan Uni Afrika.
Namun terlepas dari klaim kemenangan Somalia, al-Shabaab terus menunjukkan kemampuannya dalam menyerang balik dengan kekuatan mematikan terhadap sasaran sipil dan militer.
Sabtu pekan kemarin, Kepolisian Somalia mengatakan bahwa delapan orang tewas dalam serangan bom pinggir jalan yang diklaim dilakukan oleh al-Shabaab. Awal bulan ini, 19 orang tewas dalam dua ledakan bom mobil di Mahas, sebuah kota di distrik Hiran di Hirshabelle.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
