Dilansir dari India Today, Rabu, 27 Oktober 2021, otoritas Baghdad mengatakan bahwa serangan terjadi di desa al-Rashad di Baqouba, provinsi Diyala. Desa tersebut dihuni mayoritas Syiah, kelompok yang sering menjadi target serangan ISIS.
Dua pejabat lokal mengatakan bahwa ISIS telah menculik dua warga desa al-Rashad sebelum terjadinya penyerangan. Desa diserang ISIS karena warga tidak bisa membayarkan uang tebusan untuk kedua orang yang diculik.
ISIS menggunakan senapan mesin dalam melancarkan serangan di al-Rashad. Semua korban tewas dan luka adalah warga sipil.
Serangan yang ditujukan kepada warga sipil di Irak relatif menurun sejak ISIS dikalahkan pada 2017. Namun sejumlah militan tersisa dari ISIS masih sering melancarkan serangan di banyak tempat.
Dalam sepak terjangnya di Irak, ISIS sering menyerang pasukan keamanan, pembangkit listrik, dan insfrastruktur penting lainnya.
Juli lalu, serangan bom ISIS menewaskan setidaknya 30 orang dan melukai puluhan lainnya. Enam bulan sebelumnya, ledakan bom bunuh diri ganda mengguncang sebuah pasar di ibu kota Irak, menewaskan setidaknya 32 orang.
Otoritas Irak menyalahkan ISIS atas dua serangan tersebut.
Baca: ISIS Serang Jaringan Listrik di Kota Kabul, Picu Pemadaman Masif
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
