Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, pasukan Israel mengklaim korban melepaskan tembakan karena korban melemparkan batu ke arah pasukan Negara Yahudi itu.
"Samir Aouni Harbi Aslan, 41, tewas setelah dia terluka oleh peluru tentara pendudukan Israel yang menembus dadanya selama serangan di kamp Qalandia untuk pengungsi Palestina di dekat Ramallah,” kata Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dikutip AFP.
Aslan diketahui hendak melarang pasukan Israel untuk menangkap putranya.
Sementara Militer Israel mengatakan, “pasukan menembaki orang-orang yang melempar batu dan balok dari atap yang mengarah ke tentara yang beroperasi di bawah".
“Sedangkan 18 orang ditangkap dalam penggerebekan semalam di Tepi Barat,” kata kelompok Palestinian Prisoners' Club.
Mohammed Saed, perwakilan tokoh masyarakat di kamp Qalandia, mengatakan Aslan ditembak ketika pasukan Israel menggerebek rumahnya.
"Dia dibunuh di rumahnya tetapi dia tidak terlibat dalam konfrontasi; dia hanya berusaha membela putranya dari penangkapan,” kata Saed kepada AFP.
Aslan adalah orang Palestina ketiga yang tewas di Tepi Barat dalam 24 jam, dan yang ketujuh sejak awal tahun.
Pada Rabu, seorang warga sipil Israel menembak mati seorang warga Palestina berusia 19 tahun yang telah menikam seorang Israel di dekat pemukiman di Tepi Barat selatan.
Insiden itu terjadi beberapa jam setelah pasukan Israel membunuh seorang militan Palestina dalam baku tembak selama serangan oleh pasukan Israel ke kota utara Nablus.
Lonjakan pertumpahan darah tahun lalu menyebabkan setidaknya 26 orang Israel dan 200 orang Palestina tewas di seluruh Israel dan Tepi Barat, menurut penghitungan AFP.
Lebih dari 150 korban jiwa berada di Tepi Barat.
Setelah serangkaian serangan yang menargetkan warga Israel Maret dan April lalu, pasukan Israel meningkatkan serangan di kota-kota utara Jenin dan Nablus, benteng faksi bersenjata Palestina di Tepi Barat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
