"Serangan berulang yang dilakukan pasukan Iran dan Turki dengan rudal serta drone di wilayah Kurdistan merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Irak," tambah pernyataan kementerian tersebut, dilansir dari Asharq Al-Awsat.
Iran telah menyerang markas dari sejumlah "kelompok pembangkang" di Kurdistan Irak pada Senin dini hari lalu. Sementara pesawat jet tempur Turki telah melakukan serangan udara di perbatasan Suriah dan Irak sejak Minggu.
Berbeda dengan Iran, serangan udara Turki ditujukan kepada target-target terkait Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Sementara itu, aktivis kelompok pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mendokumentasikan tambahan kematian di kalangan tentara Suriah dalam serangkaian serangan udara Turki di area perbatasan dalam beberapa hari terakhir. Totalnya hingga kini mencapai 37 orang.
Baca: Korban Tewas Serangan Udara Turki di Suriah Jadi 37 Orang
Serangkaian serangan udara Turki di perbatasan Suriah terjadi sepekan setelah serangan bom di Istanbul, yang menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 80 orang. Turki menyalahkan YPG dan PKK atas pengeboman. PKK membantah keras tuduhan tersebut.
PKK, yang dianggap grup teroris oleh Turki serta sekutu Barat, terus melakukan pemberontakan terhadap wilayah otonom Kurdistandi tenggara Turki sejak 1980-an.
Sering menjadi sasaran operasi militer Turki, PKK juga menjadi pusat pergumulan antara Swedia dan Turki. Isu PKK telah menghalangi masuknya Swedia ke keanggotaan NATO sejak Mei, karena Turki menuduh negara tersebut memberikan keringanan hukuman terhadap PKK. (Mustafidhotul Ummah)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
