Mengutip dari The Telegraph Online, Minggu, 21 Juli 2024, serangan Israel ini diyakini sebagai yang pertama dilakukan di wilayah Yaman sejak perang Israel-Hamas meletus pada Oktober 2023.
Sejumlah "target militer" telah diserang di kota pelabuhan barat Hodeidah, benteng Houthi, kata militer Israel, seraya menambahkan bahwa serangannya adalah "respons terhadap ratusan serangan yang dilancarkan terhadap negara Israel dalam beberapa bulan terakhir."
Juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam menulis di media sosial X bahwa Yaman menjadi sasaran "agresi Israel secara terang-terangan," yang menargetkan fasilitas penyimpanan bahan bakar dan pembangkit listrik di Hodeidah.
Ia mengatakan serangan tersebut bertujuan "meningkatkan penderitaan rakyat dan menekan Yaman agar berhenti mendukung (Jalur) Gaza."
Ketegangan Israel-Houthi
Abdulsalam mengatakan serangan Israel ini hanya akan membuat rakyat Yaman dan angkatan bersenjatanya lebih bertekad untuk mendukung warga Palestina di Gaza. Mohamed Ali al-Houthi dari Dewan Politik Tertinggi di Yaman menulis di X bahwa "akan ada serangan lain yang berdampak besar."Sebuah media yang dikendalikan Houthi di Yaman, Al-Masirah TV, melaporkan bahwa serangan Israel terhadap fasilitas penyimpanan minyak dan solar di pelabuhan dan terhadap perusahaan listrik setempat telah menyebabkan beberapa kematian dan korban luka. Dikatakan bahwa ada kebakaran besar di pelabuhan dan juga pemadaman listrik.
Pejabat kesehatan di Yaman mengatakan serangan itu telah menewaskan sejumlah orang dan melukai beberapa lainnya.
Serangan drone Houthi telah menewaskan satu orang di pusat kota Tel Aviv dan melukai 10 lainnya di dekat kedutaan Amerika Serikat (AS) di Israel pada Jumat dini hari lalu.
Baca juga: Israel Diserang Drone Houthi, Satu Orang Dilaporkan Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
