"Saya belum siap menghentikan perang," kata Netanyahu dalam diskusi di Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Selasa, 4 Juni 2024.
"Garis besar yang disampaikan Biden hanya parsial. Perang akan dihentikan dengan tujuan mengembalikan sandera, dan kemudian baru kita akan berdiskusi," ujarnya.
"Ada detail lain yang dirahasiakan. Kami dapat berhenti berperang selama 42 hari untuk memfasilitasi kembalinya para sandera, tetapi kami tidak akan menyerah pada tujuan kami untuk meraih kemenangan penuh," tambah Netanyahu.
Ia menolak membahas jumlah tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai bagian dari usulan pertukaran sandera. "Kami tidak akan setuju untuk mengakhiri perang tanpa mencapai tujuan kami," sebut Netanyahu.
"Jumlah sandera yang akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan belum ditentukan," lanjutnya.
Jumat lalu, Biden mengatakan Israel mengajukan kesepakatan tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditahan di wilayah pesisir tersebut. Biden meminta Hamas untuk menerima proposal dan mendesak Netanyahu menolak tekanan dari anggota koalisi pemerintahannya.
Namun, kantor Netanyahu menegaskan bahwa pemerintah bermaksud melanjutkan serangan di Gaza hingga semua ‘tujuan’ Tel Aviv tercapai.
Di sisi lain, Hamas mengatakan pihaknya akan menanggapi secara positif setiap usulan yang mencakup gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza, upaya rekonstruksi, pemulangan pengungsi, dan penyelesaian kesepakatan pertukaran sandera yang komprehensif. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Dorong Proposal Gencatan Senjata Gaza, Biden: Kesepakatan Harus Tercapai!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
