Pejabat di AS dan Arab Saudi mengkonfirmasi insiden itu pada hari Rabu saat penyelidikan berlanjut ke serangan itu.
“Seseorang di dalam mobil berhenti di dekat gedung konsulat Amerika di Jeddah dan keluar sambil membawa senjata api di tangannya,” kata juru bicara kepolisian Wilayah Mekkah, dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 29 Juni 2023.
"Jadi otoritas keamanan mengambil inisiatif untuk menanganinya sesuai kebutuhan dan baku tembak mengakibatkan kematiannya," sambungnya.
Saudi Press Agency (SPA), outlet berita negara, melaporkan kematian penjaga keamanan, yang merupakan bagian dari keamanan pribadi konsulat.
Tidak ada warga AS yang terluka dalam tembakan itu, kata Kementerian Luar Negeri AS sesudahnya.
"Kedutaan dan Konsulat AS tetap berhubungan dengan otoritas Saudi saat mereka menyelidiki insiden tersebut," sambung mereka.
Konsulat AS di kota pelabuhan Laut Merah, rumah bagi lebih dari 4,7 juta orang, telah menjadi sasaran kekerasan sebelumnya, termasuk pada 2016.
Tahun itu, petugas keamanan mengidentifikasi orang yang mencurigakan di dekat tempat parkir Rumah Sakit Dr Suleiman Faqeeh, di seberang jalan konsulat.
Ketika mereka mendekati individu tersebut, "dia meledakkan dirinya dengan sabuk bunuh diri", menurut Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi. Pengebom tewas dan dua lainnya luka-luka.
Ledakan itu bertepatan dengan libur Hari Kemerdekaan AS yang digelar pada 4 Juli, sekaligus akhir Ramadan tahun itu. Tiga bom bunuh diri lainnya terjadi pada hari yang sama – satu di Madinah, menargetkan Masjid Nabawi, dan dua di sebuah masjid di timur kota Qatif.
Konsulat di Jeddah juga menjadi sasaran serangan pada 2004, yang menyebabkan lima orang menerobos gedung dengan senjata api dan bahan peledak.
Sebanyak empat personel keamanan Saudi tewas di luar konsulat dan lima staf di dalamnya. Laporan media pada saat itu mengatakan bahwa 18 karyawan dan pemohon visa disandera sebentar sebelum pasukan Arab Saudi tiba.
Tiga dari lima penyerang juga tewas di tempat kejadian. Sedangkan dua lainnya terluka.
Pada 2013, pengadilan Arab Saudi menjatuhkan hukuman mati kepada seorang pria atas perannya dalam serangan tahun 2004 dan 19 hingga 25 tahun penahanan. Serangan itu disalahkan pada al-Qaeda.
Baca juga: Capai 46 Derajat Celcius, Suhu Udara Jadi Tantangan Besar Ibadah Haji Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News