Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: AFP

Netanyahu Sebut Akan Kirim Delegasi untuk Negosiasi Sandera

Fajar Nugraha • 05 Juli 2024 10:18
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Kamis 7 Juli 2024 bahwa ia telah setuju untuk mengirim delegasi untuk berunding guna mengamankan pembebasan sandera yang ditawan dalam serangan 7 Oktober.
 
Dalam sebuah pernyataan setelah pembicaraan telepon dengan Presiden AS Joe Biden, kantor Netanyahu mengatakan: "Perdana menteri memberi tahu Presiden Biden tentang keputusannya untuk mengirim delegasi yang akan melanjutkan negosiasi guna membebaskan para sandera".
 
Tidak ada indikasi ke mana delegasi akan pergi atau kapan akan berangkat.

Dalam pernyataannya sendiri mengenai panggilan telepon tersebut, Gedung Putih mengatakan Biden menyambut baik keputusan untuk meminta negosiator Israel "berinteraksi" dengan mediator dalam upaya "untuk menutup kesepakatan".
 
Netanyahu memanggil rapat kabinet keamanannya pada hari Kamis malam untuk membahas proposal baru yang dikirim oleh Hamas melalui mediator Qatar, kata laporan media.
 
Hamas telah menuntut diakhirinya pertempuran dan penarikan pasukan Israel sebagai pendahuluan untuk setiap kesepakatan penyanderaan.
 
Israel telah membalas bahwa perang tidak akan berakhir tanpa pembebasan sandera di wilayah Palestina. Netanyahu juga telah berulang kali bersumpah bahwa operasi di Gaza tidak akan berakhir sampai kemampuan militer dan pemerintah Hamas dihancurkan.
 
Hamas mengatakan Rabu malam bahwa mereka telah mengirimkan ‘ide’ baru untuk kesepakatan potensial dan kantor Netanyahu mengatakan pemerintah sedang ‘mengevaluasi’ ide-ide tersebut.
 
Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah menjadi penengah antara kedua belah pihak dan sumber yang dekat dengan upaya mereka mengatakan telah ada dorongan baru untuk menjembatani ‘kesenjangan’ antara kedua musuh dalam beberapa minggu terakhir.
 
Biden mengumumkan jalur menuju kesepakatan gencatan senjata pada bulan Mei yang katanya telah diusulkan oleh Israel dan yang mencakup gencatan senjata selama enam minggu untuk memungkinkan perundingan dan akhirnya program untuk membangun kembali Gaza yang hancur.
 
"Ada perkembangan penting dalam proposal terbaru dengan opsi positif bagi kedua belah pihak," kata seorang diplomat yang diberi pengarahan tentang proposal terbaru, seperti dikutip AFP, Jumat 5 Juli 2024.
 
"Kali ini Amerika sangat serius tentang hal ini,” imbuh diplomat itu.
 
Perang dimulai dengan serangan pada 7 Oktober di Israel selatan yang mengakibatkan kematian 1.195 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan data Israel.
 
Pejuang Hamas juga menangkap 251 sandera, 116 di antaranya masih berada di Gaza termasuk 42 orang yang menurut militer telah tewas.
 
Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 38.011 orang, sebagian besar juga warga sipil, menurut data dari kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan