Baca: Israel Serang Gaza, 20 Warga Palestina Tewas.
Serangan roket yang diarahkan ke wilayah bagian perbukitan Yerusalem yang dikuasai Israel itu tidak menimbulkan korban sama sekali. Tetapi ada kerusakan bangunan usai serangan.
Serangan roket dari Gaza itu merupakan sebuah bentuk respons dari tindakan pihak keamanan Israel yang menyerang warga Palestina melakukan Salat Jumat terakhir di Masjid Al-Aqsa. Selain itu, ada juga upaya pemukim ilegal Israel yang berupaya mengusir keluarga Palestina di Sheikh Jarrah.
Perintah pengusiran ini akhirnya ditunda oleh pengadilan Israel. Padahal keluarga Palestina itu sudah tinggal di Sheikh Jarrah selama ratusan tahun.
Menlu Blinken dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri AS yang 10 Mei 2021 menyebut pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Yordania dan Wakil Perdana Menteri Ayman Safadi.
Blinken menegaskan kembali pentingnya kemitraan strategis AS-Yordania dalam memajukan tujuan bersama kedua negara untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan.
“Menlu Blinken mengutuk serangan roket yang menargetkan Israel dan menyatakan keprihatinannya tentang konfrontasi di Yerusalem,” ujar pernyataan dari Kemenlu AS itu, yang diterima Medcom.id, Selasa 11 Mei 2021.
“Kedua menlu sepakat tentang urgensi de-eskalasi dan pentingnya melestarikan status quo bersejarah di situs-situs suci di Yerusalem serta peran Yordania di sana. Menlu Blinken juga menegaskan kembali dukungan AS untuk solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina,” imbuh pernyataan tersebut.
Baca: Ratusan Warga Palestina Terluka dalam Bentrokan Baru dengan Pasukan Israel.
Blinken juga menyatakan apresiasinya kepada Menlu Safadi untuk kepemimpinan Yordania di wilayah tersebut dan menegaskan kembali komitmen AS untuk memperdalam kerja sama bilateral.
Seperti diketahui, bentrokan hebat terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa sejak akhir pekan lalu hingga Senin 10 Mei. Dalam bentrokan, tampak pasukan Israel melepaskan tembakan langsung ke arah warga Palestina.
Pada Senin, bentrokan baru telah melukai ratusan warga Palestina. Tindakan represif Israel ini menuai kecaman dunia internasional dan negara-negara Arab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
