"Dengan sangat sedih kami menyampaikan tentang kebakaran di sekolah Menengah Mahdia," kata pernyataan Kementerian Informasi Publik, dilansir dari CNN, Senin, 22 Mei 2023.
"Kami kehilangan banyak jiwa dalam kebakaran. Jumlah korban tewas saat ini mencapai 20 orang, sedangkan beberapa lainnya terluka," lanjut mereka.
Pernyataan itu tidak mengatakan apakah korban kebakaran adalah siswa, guru, atau anggota staf lain. Namun, pejabat mengatakan, mereka bersiap untuk mengangkut tujuh anak ke ibu kota, Georgetown, untuk mendapatkan perawatan medis.
Pemerintah Guyana sebelumnya memobilisasi "tanggapan yang didukung evakuasi medis skala penuh" setelah kebakaran terjadi.
"Kabinet sedang diberi pengarahan dan terus diperbarui tentang kebakaran di asrama di Mahdia," kata pemerintah dalam pernyataan mereka.
Mereka menambahkan, cuaca buruk memperumit respons awal.
"Pikiran dan doa kami bersama anak-anak dan keluarga mereka saat ini," sambung pernyataan pemerintah.
Asrama Sekolah Menengah Mahdia, tempat kebakaran terjadi, menjadi pusat dorongan pemerintah Guyana untuk meningkatkan tingkat pendidikan di bagian negara yang kurang berkembang.
Dalam pernyataan pemerintah sebelumnya, mereka menggambarkan pembangunan asrama sekolah sebagai upaya untuk “menjembatani kesenjangan antara daerah pedalaman dan pesisir”.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
