Menurut laporan media lokal, dilansir dari The National, pesawat yang dioperasikan East African Express Airways itu jatuh di dekat kota Bardale, Somalia.
Disebutkan bahwa pesawat itu membawa pasokan medis untuk kota Bardale. Beberapa warga Kenya dan Somalia berada di dalam pesawat tersebut.
Salad mengatakan, enam korban terdiri dari pilot, kopilot, insinyur penerbangan, pilot pemula dan dua orang dari pihak maskapai. Ia mengaku telah mengirim sebuah unit investigasi yang dijadwalkan tiba hari ini, Selasa 5 Mei 2020, di lokasi kejadian.
Sejauh ini, Salad belum mau berspekulasi mengenai penyebab jatuhnya pesawat. Namun, mantan menteri pertahanan Somalia telah berbicara dengan seorang saksi mata di lapangan penerbangan yang menduga pesawat tersebut jatuh akibat ditembak.
Abdirashid Abdullahi Mohamed, mantan Menhan Somalia, menceritakan kembali pengakuan sanksi mata di lokasi. Disebutkan bahwa pesawat sempat berusaha mendarat, kemudian bermanuver naik kembali karena ada beberapa hewan liar di lapangan udara.
Setelah itu, salah satu sayap pesawat terlihat seperti telah terkena tembakan saat berusaha mendarat untuk kali kedua.
Mohamed memperlihatkan sejumlah foto pesawat yang terbakar. Ia juga memberikan daftar nama enam korban.
Kelompok militan Al Shabaab dikenal sering beroperasi di sekitar lokasi kejadian, meski kota Bardale dan lapangan udaranya dijaga ketat pasukan Somalia dan Ethiopia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
