Benue: Kejadian sadis melanda sebuah pedesaan di Nigeria. Orang-orang bersenjata telah menyerang sebuah desa dan menewaskan 46 orang.
Serangan itu terjadi pada Rabu 5 April 2023 di komunitas Umogidi di Negara Bagian Benue, di mana bentrokan sering terjadi antara penggembala nomaden dan petani menetap yang bersaing untuk mendapatkan tanah dan sumber daya.
“Ke 46 korban itu berasal dari jenazah korban yang ditemukan dan diambil. Banyak orang masih hilang, jadi jumlah korban tewas mungkin lebih tinggi,” kata Paul Hemba, penasihat keamanan Gubernur Negara Bagian Benue, kepada AFP.
Dia menyalahkan para gembala yang katanya telah menyerang komunitas lokal selama sebulan terakhir.
“Tentara telah dikirim ke daerah itu, jadi situasinya agak tenang sekarang,” ucap Hemba.
Motif serangan itu tidak jelas tetapi Benue telah menjadi salah satu yang paling terpukul oleh bentrokan antara petani dan penggembala. Selama ini penggembala dituduh merusak lahan pertanian dengan penggembalaan ternak mereka.
Perwakilan dari asosiasi penggembala nasional tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.
Bala Ejeh, ketua pemerintah daerah Otukpo mengatakan, orang-orang bersenjata itu menyerang pada Rabu sore ketika orang-orang sedang berkabung. Tiga orang lainnya tewas sehari sebelumnya.
Dia juga mengatakan sejauh ini 46 jenazah telah ditemukan, termasuk putranya sendiri dan dua kerabatnya.
Kekerasan komunal hanyalah salah satu tantangan keamanan yang dihadapi Presiden terpilih Bola Tinubu yang memenangkan pemilihan presiden bulan lalu yang ditandai dengan penundaan yang berat dan tuduhan kecurangan pemungutan suara.
Pasukan keamanan juga memerangi konflik jihad selama 14 tahun di barat laut negara itu dan serangan separatis di tenggara.
Kekerasan antarkomunitas telah meningkat menjadi kriminalitas yang lebih luas di barat laut dan tengah negara itu, di mana milisi bandit bersenjata berat menggeledah desa dan melakukan penculikan massal untuk mendapatkan uang tebusan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Serangan itu terjadi pada Rabu 5 April 2023 di komunitas Umogidi di Negara Bagian Benue, di mana bentrokan sering terjadi antara penggembala nomaden dan petani menetap yang bersaing untuk mendapatkan tanah dan sumber daya.
“Ke 46 korban itu berasal dari jenazah korban yang ditemukan dan diambil. Banyak orang masih hilang, jadi jumlah korban tewas mungkin lebih tinggi,” kata Paul Hemba, penasihat keamanan Gubernur Negara Bagian Benue, kepada AFP.
Dia menyalahkan para gembala yang katanya telah menyerang komunitas lokal selama sebulan terakhir.
“Tentara telah dikirim ke daerah itu, jadi situasinya agak tenang sekarang,” ucap Hemba.
Motif serangan itu tidak jelas tetapi Benue telah menjadi salah satu yang paling terpukul oleh bentrokan antara petani dan penggembala. Selama ini penggembala dituduh merusak lahan pertanian dengan penggembalaan ternak mereka.
Perwakilan dari asosiasi penggembala nasional tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.
Bala Ejeh, ketua pemerintah daerah Otukpo mengatakan, orang-orang bersenjata itu menyerang pada Rabu sore ketika orang-orang sedang berkabung. Tiga orang lainnya tewas sehari sebelumnya.
Dia juga mengatakan sejauh ini 46 jenazah telah ditemukan, termasuk putranya sendiri dan dua kerabatnya.
Kekerasan komunal hanyalah salah satu tantangan keamanan yang dihadapi Presiden terpilih Bola Tinubu yang memenangkan pemilihan presiden bulan lalu yang ditandai dengan penundaan yang berat dan tuduhan kecurangan pemungutan suara.
Pasukan keamanan juga memerangi konflik jihad selama 14 tahun di barat laut negara itu dan serangan separatis di tenggara.
Kekerasan antarkomunitas telah meningkat menjadi kriminalitas yang lebih luas di barat laut dan tengah negara itu, di mana milisi bandit bersenjata berat menggeledah desa dan melakukan penculikan massal untuk mendapatkan uang tebusan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
