Saluran televisi milik negara, KAN mengatakan bahwa ribuan orang berdemonstrasi di kota Tamra, Nazareth, Umm al-Fahm, dan Tira. Pedemo memblokir jalan-jalan utama di kota tersebut.
Dilansir dari Anadolu, Rabu, 3 Februari 2021, di Nazareth, anggota parlemen Arab dan para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang menentang pemerintah dan polisi.
Bentrokan meningkat antara polisi dan pengunjuk rasa. Akibatnya, dua pedemo ditangkap. Sementara itu, di Tamra, ratusan orang menutup jalan raya utama.
"Pedemo melakukan pembakaran ban mobil juga," lapor harian Israel Yedioth Ahronoth.
Protes dipicu pembunuhan dua orang oleh polisi. Pada Senin malam, polisi Israel melepaskan tembakan di daerah pemukiman Tamra dalam baku tembak dengan pria bersenjata yang menutup mukanya di salah satu rumah.
Polisi membunuh satu tersangka dan melukai orang lain. Dalam insiden yang sama, polisi membunuh seorang mahasiswa dan melukai seorang dokter. Kemudian diketahui bahwa mereka salah orang saat menembak mahasiswa tersebut.
Pelajar itu diidentifikasi sebagai Ahmed Hijazi, berusia 22 tahun. Sementara sang dokter adalah Muhammad Armoush berusia 31 tahun yang kini menjalani perawatan di rumah sakit di kota Haifa.
Komunitas Palestina di Israel telah menderita akibat meningkatnya kekerasan dan kejahatan dalam beberapa tahun terakhir.
Sejak awal tahun ini, 16 orang Arab di Israel telah dibunuh oleh orang bersenjata tak dikenal. Penduduk Arab menuding pemerintah Israel tidak menangani pembunuhan tersebut.
Para pemimpin Arab-Israel mengatakan polisi Israel gagal mengumpulkan senjata tidak sah dan menangkap anggota geng kriminal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
