Pendiri Republikorp Indonesia Norman Joesoef (kanan) tandatangani kerja sama dengan perusahaan UEA, Milkor untuk produksi bersama drone tempur UCAV 380. (Republikorp)
Pendiri Republikorp Indonesia Norman Joesoef (kanan) tandatangani kerja sama dengan perusahaan UEA, Milkor untuk produksi bersama drone tempur UCAV 380. (Republikorp)

Kolaborasi dengan UEA, Republikorp Bakal Kembangkan Drone Tempur Intelijen

Marcheilla Ariesta • 24 Februari 2023 09:12
Abu Dhabi: Perusahaan industri pertahanan dari Indonesia, Republikorp resmi bekerjasama dengan perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab, Milkor. Kerja sama ini untuk pengembangan dan produksi bersama drone tempur Unmanned Combatant Aerial Vehicle (UCAV) 380.
 
Rencananya, teknologi ini akan diadopsi di Indonesia dan siap diproduksi dalam waktu 12 bulan ke depan.
 
Menurut pendiri Republikorp Indonesia Norman Joesoef, pihaknya sangat antusias membawa teknologi strategis tersebut ke tanah air untuk menyasar pasar dalam negeri dan Asia Tenggara.

Terlebih sebagai pemain di industri pertahanan, memproduksi peralatan tempur seperti UCAV Kombatan merupakan salah satu bagian dari strategi nasional untuk pertahanan negara.
 
“Kerja sama ini tentunya akan memperluas kapabilitas industri pertahanan Indonesia di bidang drone tempur, sekaligus meningkatkan daya saing kita di bidang militer," kata Norman di pameran pertahanan International Defence Expo (IDEX) 2023 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
 
"Ke depannya industri pertahanan nasional dapat turut berkontribusi lebih besar dari pertumbuhan ekonomi kita,” sambung dia dalam rilis yang diterima Medcom.id, Jumat, 24 Februari 2023.
 
UCAV 380 adalah varian drone tempur Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang dapat terbang lebih dari 36 jam, dengan jarak jangkau 2000 kilometer, dan dengan wingspan 19 meter. Keunggulannya antara lain untuk aksi intelijen, pengawasan, akuisisi target, pengintaian serta membawa persenjataan seperti rudal presisi udara ke darat.
 
“Berbeda dengan pesawat pengintai tak berawak, UCAV digunaakan untuk serangan drone dan intelijen medan perang. Teknologi ini kita kembangkan bersama dengan Milkor agar Indonesia mampu memproduksi secara mandiri," sambung Norman.
 
Pameran pertahanan International Defence Expo (IDEX) 2023 diikuti oleh 60 negara dan lebih dari 1.500 exhibitor. Pameran yang berlangsung sejak 20 hingga 24 Februari 2023 merupakan pameran pertahanan terbesar di Timur Tengah yang diselenggarakan setiap dua tahun.
 
Pameran ini bertujuan untuk menampilkan inovasi dan teknologi terbarukan, termasuk teknologi canggih terkini yang telah dikembangkan oleh industri pertahanan di seluruh dunia. IDEX 2023 menawarkan kesempatan bagi para pesertanya untuk membangun kemitraan strategis berskala internasional di bidang industri dan pertahanan militer.
 
Baca juga: Rayakan Hari Persatuan ke-51, UEA Puji Hubungan Bilateral dengan Indonesia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan