New York: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ingatkan para Menlu Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam pertemuan tahunan di New York, bahwa dunia Islam sedang hadapi tantangan kompleks. Isu Palestina masih menjadi perhatian besar untuk Indonesia.
“Umat Islam hadapi tidak hanya tantangan ekonomi sebagai akibat dari pandemi, tapi juga dampak konflik di Ukraina,” tegas Menlu Retno pada 22 September 2022 waktu setempat, dalam keterangan tertulis Kemenlu, yang diterima Medcom.id, Jumat 23 September 2022.
Selain itu, Menlu menambahkan bahwa anggota OKI yang terlibat dalam konflik geopolitik, justru akan merugikan kepentingan umat Islam secara keseluruhan.
Menlu yakin, OKI seharusnya menjadi bagian dari penyelesaian tantangan global. Untuk itu Menlu Retno menegaskan OKI harus kedepankan tiga hal, yaitu:
"Pertama, saat ini banyak konflik terjadi di dunia Islam, yang seringkali merupakan akibat dari persaingan geopolitik. Dalam konteks ini, perlunya OKI beri perhatian khusus pada penyelesaian konflik Palestina," tegas Menlu Retno.
Kedua, percepat pemulihan di dunia Islam. Dalam hal ini, Menlu menekankan sulitnya OKI mencapai Agenda Pembangunan 2030 dan memulihkan situasi ekonomi akibat pandemi. OKI pun diminta untuk suarakan keadilan dalam tata ekonomi global.
Ketiga, salah satu yang penting adalah pemberdayaan perempuan di dunia Islam. Ditegaskan oleh Menlu peran besar perempuan dalam sejarah peradaban Islam, dan keyakinan Indonesian bahwa pemberdayaan perempuan selaras dengan ajaran Islam.
"Indonesia kembali menegaskan komitmen kepada OKI dan kepentingan umat Islam," imbuh Menlu Retno.
Pertemuan Tahunan Menlu OKI di New York diselenggarakan di sela-sela Sidang ke- 77 Majelis Umum PBB. Pertemuan dipimpin oleh Menlu Pakistan sebagai Ketua para Menlu OKI periode 2022-2023.
Selain Menlu Retno, pertemuan juga dihadiri Sekjen OKI dan Menlu negara-negara anggota OKI, seperti Arab Saudi, Palestina, Aljazair, Irak, Senegal, Malaysia, Qatar, Yaman, dan Turki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
