Gaza: Juru Bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Christian Lindmeier mengatakan, dua dari 33 bayi yang lahir prematur di kompleks medis yang terkepung di Gaza meninggal sebelum dievakuasi. Mereka meninggal pada Minggu kemarin.
"(Mereka) meninggal malam itu karena kurangnya perawatan yang tersedia bagi bayi-bayi ini," katanya, dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 21 November 2023.
Pada hari Minggu, badan kesehatan PBB membantu mengevakuasi 31 bayi dari al-Shifa, 28 di antaranya dipindahkan ke Mesir melalui perbatasan Rafah pada Senin. Tiga lainnya kini berada di rumah sakit di Gaza selatan bersama keluarga mereka.
Sementara itu, badan anak-anak PBB, UNICEF, mengungkapkan bahwa 20 dari 28 bayi yang dievakuasi ke Mesir “tanpa pendamping”.
“Tujuh ibu menemani delapan bayi,” kata Juru Bicara UNICEF James Elder.
Ia menambahkan, bayi tersebut termasuk sepasang bayi kembar. Alasan sebagian besar bayi tidak didampingi bervariasi, katanya.
"Meskipun beberapa orang tua tidak dapat menyeberang ke Mesir, yang lainnya adalah yatim piatu," pungkas Elder.
Baca juga: Potret Mesir Terima 28 Bayi Prematur dari Gaza Lewat Rafah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
