Terdapat dua versi berbeda dari ledakan ini. Sejumlah pejabat Ghazni mengatakan bahwa ledakan bom berasal dari bahan peledak yang ditaruh di sebuah becak motor.
Namun menurut keterangan beberapa warga setempat, ledakan berasal dari sebuah bom yang hendak dijual sekelompok anak-anak ke seorang pemilik kios.
Baca: Bom Motor di Afghanistan Tewaskan 11 Anak-anak
Dilansir dari laman BBC pada Sabtu, 19 Desember 2020, kelompok militan Taliban mengatakan bahwa ledakan tersebut merupakan suatu kecelakaan, bukan serangan.
Ledakan terjadi pada Jumat kemarin sekitar pukul 14.00 waktu setempat di dekat sebuah rumah di distrik Gilan. Ledakan terjadi saat sedang berlangsungnya sebuah pengajian.
Menurut juru bicara kantor pemerintah provinsi Ghazni, Wahidullah Jumazada, bom meledak saat seorang pria yang mengendarai becak motor memasuki desa dan dikelilingi anak-anak. Ia menambahkan, jumlah korban tewas bisa bertambah.
Sementara menurut jubir Kepolisian Ghazni, Ahmad Khan, ledakan di Gilan merupakan sebuah serangan yang dilancarkan Taliban.
Menyebutkan adanya 12 korban tewas, jubir Taliban Zabihullah Muhajid mengklarifikasi bahwa ledakan berasal dari bom yang hendak dijual sekelompok anak-anak. Bom yang dikira sudah tidak aktif itu ternyata meledak saat dibawa.
Insiden terbaru terjadi di tengah dialog damai antara perwakilan Pemerintah Afghanistan dan Taliban di Doha. Meski keduanya masih berdiskusi, level kekerasan di Afghanistan masih relatif tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
