Teheran: Iran mengatakan bahwa pihaknya telah sepakat untuk menukar tahanan dengan Amerika Serikat (AS). Namun tahanan yang ditukar terutama untuk pelaku kejahatan pidana.
“Kami siap menukarkan tahanan kami dengan Washington,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Nasser Kanaani kepada wartawan di Teheran, seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis, 18 Agustus 2022.
“AS harus membebaskan warga negara Iran tanpa kondisi apapun,” tambahnya dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari kantor berita Fars.
“Kami siap membebaskan warga negara Iran yang tidak bersalah yang dipenjara di Amerika Serikat, mereka telah menjadi korban ketidakadilan sistem peradilan negara AS atas tuduhan palsu,” imbuh Kanaani.
“Kami siap membebaskan warga negara Iran yang tidak bersalah dan dipenjara di Amerika Serikat. Mereka telah menjadi korban ketidakadilan atas sistem peradilan negara itu, yang dijatuhkan tuduhan palsu telah melakukan tindakan pelanggaran sanksi AS yang kejam dan ilegal, dan membuat mereka cepat kembali ke keluarga mereka sebisa mungkin,” katanya.
Selasa 16 Agustus 2022, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengimbau Tehran untuk membebaskan tahanan berkewarganegaraan Iran-Amerika yang dipenjara di negara tersebut. Iran mengatakan bahwa orang-orang tersebut ditahan atas tuduhan spionase.
Tidak ada perkiraan khusus berapa banyak jumlah tawanan Amerika Serikat yang ditahan oleh Iran.
Pada 2019, Teheran membebaskan ilmuwan kelahiran Tiongkok-Amerika yang ditahan oleh Iran atas tuduhan spionase. Saat itu, Tehran menuduh Amerika Serikat menahan 20 orang Iran dalam penjaranya.
Saat ini, Iran dan Amerika Serikat tengah menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 di mana pada tahun 2018, Washington menarik diri secara sepihak dari kesepakatan tersebut. (Gracia Anggellica)
“Kami siap menukarkan tahanan kami dengan Washington,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Nasser Kanaani kepada wartawan di Teheran, seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis, 18 Agustus 2022.
“AS harus membebaskan warga negara Iran tanpa kondisi apapun,” tambahnya dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari kantor berita Fars.
“Kami siap membebaskan warga negara Iran yang tidak bersalah yang dipenjara di Amerika Serikat, mereka telah menjadi korban ketidakadilan sistem peradilan negara AS atas tuduhan palsu,” imbuh Kanaani.
“Kami siap membebaskan warga negara Iran yang tidak bersalah dan dipenjara di Amerika Serikat. Mereka telah menjadi korban ketidakadilan atas sistem peradilan negara itu, yang dijatuhkan tuduhan palsu telah melakukan tindakan pelanggaran sanksi AS yang kejam dan ilegal, dan membuat mereka cepat kembali ke keluarga mereka sebisa mungkin,” katanya.
Selasa 16 Agustus 2022, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengimbau Tehran untuk membebaskan tahanan berkewarganegaraan Iran-Amerika yang dipenjara di negara tersebut. Iran mengatakan bahwa orang-orang tersebut ditahan atas tuduhan spionase.
Tidak ada perkiraan khusus berapa banyak jumlah tawanan Amerika Serikat yang ditahan oleh Iran.
Pada 2019, Teheran membebaskan ilmuwan kelahiran Tiongkok-Amerika yang ditahan oleh Iran atas tuduhan spionase. Saat itu, Tehran menuduh Amerika Serikat menahan 20 orang Iran dalam penjaranya.
Saat ini, Iran dan Amerika Serikat tengah menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 di mana pada tahun 2018, Washington menarik diri secara sepihak dari kesepakatan tersebut. (Gracia Anggellica)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
