Pencarian asal-usul covid-19 masih terus menjadi perdebatan hingga saat ini. Karena Tiongkok menjadi negara pertama dengan kasus covid-19, maka Negeri Tirai Bambu menjadi negara yang paling 'disalahkan' akan merebaknya virus ini.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan, menemukan asal-usul covid-19 adalah keharusan. Hal ini, kata dia menjadi tanggung jawab moral.
"Semua hipotesis harus dieksplorasi," kata Tedros.
WHO, kata Tedros, sangat berkomitmen untuk menemukan bagaimana virus tersebut muncul. Bukan untuk menyalahkan, tapi untuk mencegah hal serupa kembali terjadi.
Pasalnya, kita semua merasakan, bagaimana covid-19 menghentikan berbagai kegiatan dunia. Kita semua merasa dibatasi oleh virus ini.
"Memahami asal-usul covid-19 dan mengeksplorasi semua hipotesis tetap, keharusan ilmiah, untuk membantu kita mencegah wabah di masa depan (dan) keharusan moral, demi jutaan orang yang meninggal dan mereka yang hidup dengan long covid," ucap Tedros.
Kasus pertama covid-19 di manusia diduga berasal dari Wuhan. Virus ini diperkirakan dibawa oleh kelelawar dan ditularkan ke manusia melalui hewan lain.
Kasus pertama tercatat pada Desember 2019, dan dengan cepat menyebar ke seluruh Wuhan, Tiongkok, dan dunia. Cepatnya virus ini menyebar menjadi momok menakutkan.
Pasalnya, hingga saat ini virus masih terus menyebar dengan varian yang berbeda dan lebih cepat dari sebelumnya.
WHO pada 2021 telah berupaya menelusuri asal usul covid-19. Mereka mengirimkan tim ke Wuhan, Tiongkok, selama beberapa pekan untuk mencari tahu asal virus.
Sejak itu, WHO telah membentuk kelompok penasihat ilmiah tentang patogen. Namun hingga saat ini mereka belum mencapai kesimpulan tentang bagaimana pandemi dimulai. Sebab ada data kunci yang hilang.
Sementara itu, Biro Investigasi Federal (FBI) meyakini asal muasal covid-19 berasal dari kebocoran laboratorium Kota Wuhan. "FBI sudah cukup lama menilai bahwa asal-usul pandemi kemungkinan besar merupakan potensi insiden laboratorium di Wuhan," kata Direktur FBI, Christopher Wray.
Wray mengatakan, dirinya tidak dapat membagikan banyak detail terkait asumsi FBI ini karena bersifat rahasia. WHO sudah meminta data ini, namun tetap tidak diberikan.
Hal ini membawa anggapan bahwa Amerika Serikat (AS) mungkin ingin 'menjatuhkan' Tiongkok dengan virus ini. Pasalnya, Wray juga menuding Pemerintah Tiongkok untuk melakukan yang terbaik dalam menggagalkan upaya AS mempelajari lebih lanjut tentang asal-usul covid-19.
Di sisi lain, Beijing juga 'tertutup' dengan akses WHO mencari tahu asal-usul virus ini. Entah apa alasannya, sehingga menimbulkan spekulasi beragam.
Negeri Tirai Bambu juga menjadi negara paling tertutup saat virus masih terus menyerang. Namun, per akhir tahun lalu, mereka mulai mengangkat pembatasan covid-19 paling ketat tersebut.
Jadi, hingga kini penyebab virus yang sudah membunuh hampir tujuh juta orang tersebut masih menjadi misteri. Kita hanya bisa berharap pencarian muasal covid-19 tidak dipolitisasi siapapun, dan transparan. Masyarakat dunia menjadi korban, dan sudah sepatutnya kita mengetahui penyebab awal dari virus tersebut.
Salam sehat!
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
