Peti dari Ahmed Merabet diarak oleh warga di pemakamaman khusus Muslim di kota Bobigny, dekat Paris. Sebelumnya Presiden Prancis Francois Hollande memberikannya dan dua orang polisi lain penghargaan.
Pemakaman dari Ahmad Merabet sendiri dihadiri oleh ratusan orang. Polisi berusia 41 tahun itu tewas ketika berondong peluru Kouachi bersaudara, saat dirinya tengah bertugas editor Charlie Hebdo Stephane Charbonnier.
"Saya kehilangan teman yang rela menolong, amat menghargai orang lain dan penuh hormat," kekasih Merabet, Yamina Zenasni, seperti dikutip AFP, Selasa (13/1/2015).
Presiden Francois Hollande turut memberikan penghargaan Légion d’Honneur kepada dua polisi lain yang tewas dalam pekan penuh teror di Paris itu. Penghargaan diberikan kepada Franck Brinsolaro and Clarissa Jean-Philippe.
"Mereka meninggal agar kita bisa hidup bebas," turut Hollande.
"Merabet tahu bahwa radikal Islam tidak memiliki kaitan dengan Islam. Radikal juga membunuh Muslim," lanjutnya.
Légion d’Honneur merupakan penghargaan tertinggi dari Pemerintah Prancis. Ketiga pantas mendapatkan penghargaan itu ketika berupaya menghalau serangan yang akhirnya menewaskan 17 orang secara total pada pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
