Penggerebekan dilakukan di tengah kecaman diarahkan kepada pihak berwenang Belgia yang dianggap lalai menanggapi laporan pelaku pengeboman, masuk ke dalam wilayah mereka.
Pemerintah Belgia pun mengakui kesalahan mereka. Dua menteri Belgia mengajukan pengunduran diri usai Turki mengatakan bahwa seorang pelaku pengeboman Ibrahim El Bakraoui, telah ditangkap dan dideportasi. Namun Belgia mengabaikan peringatan Turki.
Bakraoui merupakan pelaku pengeboman bom bunuh diri di Bandara Zaventem. Turki menyebutnya sebagai teroris asing yang ingin bergabung ISIS, namun Belgia membantahnya.
Ibrahim dan saudaranya, Khalid yang melakukan bom bunuh di stasiun Metro ternyata juga masuk dalam daftar teroris Amerika Serikat (AS).
Pencarian besar-besaran terhadap tersangka pengeboman masih dilakukan di Belgia. Dalam situasi dramatis, salah satu tersangka ditembak di bagian kaki dalam sebuah operasi.
Kejadian penembakan itu berlangsung di Distrik Schaerbeek, di siang hari pada Jumat 25 Maret. Polisi sebelumnya juga menemukan sebuah pabrik bom yang terkait dengan serangan di Brussels. Demikian diberitakan AFP, Sabtu (26/3/2016).
Peristiwa penembakan ini pun terjadi di sebuah stasiun trem. Pelaku akhirnya berhasil diamankan dan dibawa oleh pihak keamanan.
Warga Belgia yang masih berkabung mengadakan doa bersama di pusat Kota Brussels. Mereka menutupi jalan dengan bunga dan memberikan penghormatannya kepada 31 orang yang tewas dan 300 lainnya yang terluka.
Mereka juga menumpahkan kemarahannya kepada Pemerintah Belgia yang membiarkan militan bebas masuk ke dalam negara dan melakukan aksi teror.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
