Kondisi ini akan berpotensi tidak menguntungkan bagi ASEAN, kecuali ASEAN berinovasi seperti meningkatkan kerja sama ekonomi dengan negara sesama anggota serta memperluas kerja sama pula dengan kekuatan-kekuatan lainnya di luar Tiongkok dan AS, salah satunya Inggris.
"Di sinilah (Inggris), kepemimpinan sektor swasta ASEAN memiliki peran strategis untuk membuat kawasan keluar dari lingkaran persaingan Tiongkok dan AS dan di saat yang sama dapat memperkuat ekonomi di kawasan," kata Duta Besar RI untuk Inggris Rizal Sukma, Rabu 3 April 2019.
Menurut Dubes Rizal, Inggris merupakan mitra potensial untuk ASEAN ke depannya seturut dengan posisi strategis ASEAN saat ini sebagai bagian dari empat pilar kebijakan luar negeri Inggris pasca Brexit, di luar Tiongkok, India dan Jepang. Inggris juga segera menempatkan duta besar ASEAN di Jakarta.
"Inggris memerlukan ASEAN untuk merealisasikan visi Global Briation dan ASEAN siap untuk menjadi mitra Inggris," ungkap dia.
Ia menyebutkan pula, Indonesia diyakini dapat menjadi mitra kunci Inggris di kawasan, khususnya dalam memperkuat kemitraan ASEAN-Inggris ke tataran yang lebih tinggi dengan modalitas sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dan diprediksi menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia dengan PDB USD5,3 triliun pada tahun 2030.
"Dalam hal ini, sektor swasta dapat memainkan peran penting, seperti idiom: where politics often push people apart, business brings them together," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
