"Uni Eropa selalu memuji kepemimpinan Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia, sebagai demokrasi yang kuat dan negara yang bangga atas tradisi toleransi dan pluralisme yang dimilikinya," demikian bunyi pernyataan di laman resmi Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam pada Selasa Mei 2017.
Dalam pernyataan itu delegasi juga mengingatkan Indonesia dan Uni Eropa telah sepakat mempromosikan dan melindungi hak-hak yang tercantum dalam Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia dan Kovenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politik. Antara lain seperti kebebasan untuk berpikir, hati nurani dan beragama, serta berekspresi.
Selain itu UE juga menegaskan bahwa kebebasan tersebut adalah hak yang terkait dan melengkapi, serta melindungi semua orang tanpa kecuali. Termasuk melindungi hak menyampaikan pendapat mengenai agama dan kepercayaan apapun sesuai HAM internasional.
Atas dasar itu delegasi menyebut hukum penistaan agama secara diskriminatif dapat menimbulkan efek penghambat serius. Khususnya terhadap kebebasan berekspresi, beragama dan berkeyakinan.
Dikutip dari Antara, selain UE dukungan kepada Ahok juga dilayangkan Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik. Melalui akun twitternya @MoazzamTMalik, dubes yang juga seorang Muslim itu menuturkan bahwa dirinya mengenal Ahok dan mengagumi kinerjanya selama menjadi Gubernur Jakarta.
"Saya percaya dia tidak anti-Islam. Doa saya untuk bu Vero (Veronica Tan) dan keluarga. Para pemimpin harus bisa menjaga toleransi dan kerukunan," tulis Moazzam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News