Conte diperkirakan akan diberikan waktu beberapa hari untuk melakukan konsultasi politik guna memastikan parlemen tetap berjalan sampai pemilihan umum berikutnya.
Dilansir dari AFP, Kamis 29 Agustus 2019, Gerakan Lima Bintang (M5S) dan Partai Demokrat (PD) yang berada di dalam koalisi juga sepakat untuk bergabung untuk mempertahankan parlemen.
Krisis pemerintahan Italia dimulai ketika pemimpin sayap kanan Matteo Salvini menarik partainya dari koalisi pemerintahan. Ia menyerukan pemilihan baru dan digadang-gadang akan mengajukan diri sebagai kandidat PM.
Pekan lalu, Conte mengundurkan diri usai berdebat dengan Salvini. Surat pengunduran dirinya pun sudah diterima oleh Mattarella.
Jika tidak ada solusi politik untuk membentuk pemerintahan baru, presiden terpaksa bakal membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan umum lebih awal.
Dalam perdebatan di senat, Conte mengkritik Salvini yang tidak bertanggungjawab karena telah menciptakan krisis politik baru di Italia untuk kepentingan pribadi dan partainya. Seketika, Salvini, yang juga pemimpin Partai Liga Nasionalis, mengajukan mosi tidak percaya terhadap Conte.
Conte juga menyebut Salvini, yang anti imigran,telah merusak fungsi pemerintahan Italia. Salvini juga disebut telah menggabungkan slogan-slogan politik dan simbol-simbol agama dalam unjuk rasa antipemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
