medcom.id, Brussels: Donald Trump bertemu dengan para pemimpin NATO dan Uni Eropa untuk pertama kalinya, Kamis 25 Mei 2017. Presiden Amerika Serikat (AS) itu bertekad menekan sekutunya yang bimbang untuk berbuat lebih banyak menangani terorisme setelah pengeboman di Manchester.
Trump disambut aksi protes saat tiba di Brussels. Tapi dia mendapatkan sambutan dengan karpet merah dari sekutu Barat yang ingin meyakinkannya bahwa kritik sebelumnya tentang mereka salah sasaran.
NATO, yang disebut Trump saat kampanyenya sebagai "lembaga kuno" karena memusatkan perhatian pada Rusia dan bukan terorisme, diatur agar tunduk pada tuntutannya supaya mereka bergabung dengan koalisi pimpinan AS melawan Islamic State (ISIS).
"Pertemuan ini akan mengirim pesan politik yang kuat mengenai komitmen NATO guna memerangi terorisme," Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada sebuah konferensi pers menjelang KTT tersebut, seperti disitir First Post dari AFP, Kamis 25 Mei 2017.
Rombongan Trump mengingatkan bahwa presiden miliarder tersebut sekali lagi akan menekan aliansi 28 negara agar membayar penuh dari beban keuangan dalam aliansi mereka.
"Saya pikir Anda bisa mengharapkan presiden bersikap sangat tegas terhadap mereka," kata Sekretaris Negara Rex Tillerson kepada wartawan yang ikut rombongan Trump.
Trump sendiri bertekad menghadapi tekanan dari Perdana Menteri Inggris Theresa May karena bocoran ke media AS mengenai rincian penyelidikan dalam pengeboman di sebuah konser musik pop, Senin 22 Mei 2017, di Manchester yang menewaskan 22 orang.
Langkahnya di Brussels bisa jadi tapak kaki terberat Trump. Namun sejauh ini merupakan perjalanan luar biasa pertama yang bebas dari masalah untuk dirinya, yang datang langsung ibu kota Belgia sesudah pertemuan dengan Paus Fransiskus di Vatikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
