"Inggris akan mengambil bagian dalam pemilu Eropa. Jika tidak mau, mereka harus pergi dari Uni Eropa tanpa kesepakatan," sebut pernyataan dari Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar, dikutip dari AFP, Kamis 11 April 2019.
Enam bulan penambahan waktu dirasa Uni Eropa merupakan kesepakatan yang terbaik yang juga disetujui oleh sejumlah negara anggota, meski ditentang keras oleh Prancis.
Perpanjangan waktu ini juga disetujui oleh Jerman. Namun, Prancis meminta jaminan agar Inggris tidak akan ikut campur dalam perekonomian Uni Eropa selama perpanjangan waktu ini.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan tujuan utama Inggris tetap meninggalkan Uni Eropa. Mulanya, May meminta perpanjangan hingga 30 Juni.
"Perpanjangan hingga Juni itu memungkinkan kita untuk meratifikasi perjanjian dan kesepakatan," ucap May.
Di sisi lain, negara-negara anggota Uni Eropa ingin memastikan bahwa Inggris dengan posisinya saat ini tidak mencari pengaruh dalam pembicaraan Brexit seperti melakukan intervensi saat pemilihan ketua Komisi Eropa berikutnya, atau ikut campur dalam anggaran multitahun Uni Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
