Nama tersebut terungkap setelah kepolisian Prancis menangkap kurang lebih 20 tersangka yang diduga terlibat dalam penyerangan. "Ia muncul sebagai otak di balik sejumlah serangan di Eropa," seperti dikutip dari Reuters, Senin (16/11/2015).
Dalam aksi penyerangan di Paris, ia berperan sebagai pengatur aksi dan ikut mengeksekusi korban menggunakan senjata api dan bom bunuh diri. Setelah serangan Paris, Abaaoud dikabarkan melarikan diri. Pria ini pun masih menyandung status buron akibat ulahnya di Belgia.
Abaaoud merupakan ketua jaringan teroris di Verviars. Januari lalu, ia terlibat dalam baku tembak dengan Polisi di timur Belgia yang menewaskan dua jihadis.
Sebelumnya, Abaaoud menghabiskan banyak waktunya bersama ISIS di Suriah. Dia sempat diketahui sebagai salah seorang yang pernah terlihat dalam video ISIS saat mengendarai sebuah kendaraan yang mengantar jenazah korban-korban kekejaman ISIS ke kuburan masal.
Petugas kepolisian Perancis juga mengaitkan Abaaoud dalam aksi penyerangan kereta cepat yang gagal Agustus lalu. Ia pun diduga merencanakan penyerangan sebuah gereja di Paris pada April.
Surat kabar Prancis, Liberation juga mengaitkan sosok Abaaoud dengan Sid Ahmed Ghlam, mahasiswa Perancis yang didakwa dalam kasus pembunuhan, percobaan pembunuhan, dan menyebarkan ketakutan.
Abaaoud juga berperan sebagai perekrut orang-orang yang ingin bergabung dengan ISIS di Suriah, bahkan media Perancis mengklaim jika dia turut mengajak adiknya yang berumur 13 tahun untuk bergabung dengan ISIS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
