Melalui sosial media seperti Twitter, Facebook dan Vkontakte rakyat Rusia menuntut dilakukan respons diplomatik dan militer terhadap Turki. Mereka juga mengecam Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan juga pihak NATO, karena Turki adalah anggota NATO.
"Siapa yang akan berlibur di Turki sekarang?" ujar jurnalis Rusia Vladimir Solovyov, dalam akun Twitternya, seperti dikutip AFP, Rabu (25/11/2015).
"Kerja sama ekonomi apa yang bisa dibahas dengan Turki? Apa baiknya kita tarik dubes (Rusia) di Turki?," ungkapnya.
Sementara penulis Rusia Eduard Limonov mendesak Pemerintah Rusia untuk bereaksi simetris bahkan asimetris. Limonov mempertanyakan ulah dari Turki serta menyebut mereka sebagai teroris.
Sementara Turki dalam surat yang diserahkan kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) mengatakan, pihaknya menembak jatuh pesawat itu di dalam wilayah udara mereka sendiri.
Sebelumnya Turki menegaskan pesawat Rusia itu keluar masuk ke wilayah udara mereka sebanyak 10 kali dalam waktu 5 menit. Bersama dengan pesawat kedua, pesawat yang ditembak jatuh itu terbang lebih dari 1 mil masuk ke wilayah Turki selama 17 detik.
Akibat insiden ini, kedua negara saling memanggil perwakilan diplomatik masing-masing negara. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bahkan sampai membatalkan kunjungan ke Turki pada hari ini, dan pihak Kementerian Pertahanan Rusia tengah mempersiapkan langkah untuk merespons insiden serupa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
