Mereka mengenang para korban yang mereka cintai dengan menenam 298 pohon yang dibentuk sedemikian rupa sehingga mirip pita berwarna hijau.
Jumlah pohon melambangkan total korban tewas dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur tiga tahun lalu.
Raja Belanda Willem-Alexander dan Queen Maxima akan bergabung dengan pejabat pemerintah dan internasional pada upacara peringatan MH17 di taman Vijfhuizen, dekat bandara Schiphol di Amsterdam. Dari bandara ini, pesawat tersebut berangkat pada 17 Juli 2014.
Nama-nama 298 penumpang dan awak kapal yang tewas dalam bencana akan dibacakan pihak keluarga, dan 17 anak-anak setempat akan meletakkan bunga tanda berduka.
Sebagian besar korbannya tragedi MH17 adalah orang Belanda. Sisanya sebanyak 17 orang berasal dari Australia, Inggris, Malaysia, dan Indonesia.
"Sebuah pohon melambangkan 'harapan' dan 'masa depan' di dalam banyak kebudayaan," kata asosiasi keluarga korban dalam sebuah pernyataan.
"Kami tidak hanya ingin menghormati korban MH17, tapi juga ingin menciptakan tempat di mana setiap orang dapat menyimpan kenangan mereka terhadap 298 penumpang semasa hidup," bubuhnya, seperti dikutip Business Insider, Selasa 18 Juli 2017.
Didanai sumbangan, proyek ini dirancang seniman Ronald A. Westerhuis dan arsitek lansekap Robbert de Koning, setelah memilih tiga proposal yang diajukan pihak keluarga pada akhir 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
