Dalam pesan di hari raya Natal, Minggu 24 Desember 2017, Raja Felipe VI meminta warga Catalonia untuk memilih koeksistensi ketimbang konfrontasi. Sang raja tidak menyebut langsung nama-nama dari pemimpin gerakan separatis Catalonia.
Setelah referendum Catalonia digelar Oktober lalu, Raja Felipe VI mengecam keras tokoh-tokoh di balik gerakan kemerdekaan Catalonia.
Sejumlah warga Catalonia geram dengan sikap raja, karena tidak menyinggung mengenai perlakuan kasar kepolisian Spanyol dalam merespons referendum.
Jurnalis BBC melaporkan bahwa Raja Felipe VI menggarisbawahi pesan mengenai pentingnya persatuan seluruh masyarakat Spanyol. Namun dalam pesan Natal ini, sang raja lebih berhati-hati dalam menggunakan kata-katanya.
Menurut Raja Felipe VI, para politikus di parlemen Catalonia harus "menghadapi masalah yang berimbas pada seluruh masyarakat regional." Ia juga mendorong para politikus Catalonia untuk selalu menghargai pluralitas serta bertanggung jawab demi kebaikan bersama.
"Perkembangan situasi ini tidak boleh lagi berujung konfrontasi, karena kita semua tahu hal itu hanya akan menghasilkan ketidakpastian," sebut Raja Felipe VI.
Carles Puigdemont, pemimpin blok separatis Catalonia yang memenangkan mayoritas parlemen regional pada Kamis kemarin, masih berada di Brussels, Belgia. Ia adalah buronan otoritas yudisial Spanyol.
Puigdemont meminta agar Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy untuk bertemu dengannya. Namun menurut koresponden BBC, PM Rajoy terlihat tidak berniat untuk merespons permintaan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
