Didominasi politikus Partai Populer milik Perdana Menteri Mariano Rajoy, senat akan menggelar pemungutan suara pada Jumat 27 Oktober 2017 untuk mencabut otonomi Catalonia sebelum pekan ini berakhir. Langkah ini diambil usai Catalonia menggelar referendum kemerdekaan pada 1 Oktober.
Sementara di parlemen regional Catalonia, pemungutan suara juga akan digelar terkait pemisahan diri dari pemerintah pusat.
Kamis kemarin, Presiden Regional Catalonia Carles Puigdemont memilih tidak menyerukan pemilihan umum untuk menetapkan parlemen baru. Padahal, langkah tersebut merupakan satu-satunya cara untuk menunda pencopotan otonomi oleh Spanyol.
Mengingatkan bahwa pencabutan otonomi dapat meningkatkan ketegangan politik, Puigdemont menyerahkan situasi terkini ke parlemen regional untuk "menentukan konsekuensi dari ancaman pengambilalihan (oleh Madrid).
Spanyol dan Catalonia bersitegang sejak referendum kemerdekaan pada 1 Oktober berakhir dengan kemenangan kubu "Iya." Madrid menganggap referendum tersebut ilegal, dan tingkat keikutsertaan warga Catalonia juga hanya di angka 43 persen.
Madrid berencana menggunakan Artikel 155 dari Konstitusi Spanyol, sebuah pasal yang belum pernah digunakan sebelumnya. Artikel ini memiliki kekuatan hukum untuk mencabut otonomi dari 17 wilayah yang tersebar di Spanyol.
Sejumlah poin di Artikel 155 akan diberlakukan pada Sabtu besok. Nantinya, pemerintah Spanyol akan mengambil alih sementara dinas pelayanan publik, kepolisian dan media lokal Catalonia.
Wakil PM Spanyol Soraya Saenz de Santamaria berkukuh pemerintah hanya "memenuhi kewajiban hukum, demokratik dan politik" lewat sejumlah aksinya terhadap Catalonia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
