Sebagian warga Paris masih trauma atas serangkaian serangan teror pada Jumat, yang menewaskan 132 orang dan melukai 349 lainnya.
"Kami sedang bernyanyi bersama sekelompok pemuda. Tiba-tiba orang-orang berlarian, jadi kami ikut berlari," kata seorang perempuan bernama Laurine.
Bersama ratusan orang lainnya, Laurine datang ke Place de la Republique di Paris untuk meletakkan karangan bunga dan lilin untuk mengenang korban tewas serangan teror.
Seorang pemuda mengaku mendengar suara mirip ledakan dan mulai berlari. Namun, polisi mengatakan kepada AFP suara itu berasal dari petasan.
Beberapa blok dari sana, kejadian serupa memicu kepanikan. Sebuah bola lampu meledak di rumah seseorang, yang kemudian membuat pejalan kaki di sekitarnya melarikan diri. Mengira ada serangan baru, mereka mengingatkan teman-temannya via media sosial.
Kepanikan menyebar ke area di dekat sebuah kafe yang menjadi salah satu lokasi serangan teroris, "Le Carillon." Orang-orang panik dan berlarian, bahkan ada yang melompat ke saluran air Ourcq, kata seorang petugas keamanan.
Wali Kota di wilayah tersebut, Christophe Girard, yang sedang menghadiri misa mengenang korban serangan teroris di gereja Note-Dame, mengaku menerima pesan singkat yang menyebut adanya "tembakan senjata di dekat balai kota."
Ia kemudian meninggalkan gereja dan "menenangkan warga sekitar" bahwa tidak ada serangan baru.
Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian serangan teror di Paris. ISIS menyebut serangan itu adalah balasan atas aksi Prancis di Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
